Batam, Gatra.com - Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) menggelar vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (Booster) bagi para pejabat dan pegawai. Vaksinasi dilakukan secara bertahap, dimulai pada hari Jumat (21/1) selama satu pekan ke depan, hingga 27 Januari 2022.
Vaksinasi dilaksanakan di Balairung Sari BP Batam dengan melibatkan lebih dari 15 orang tenaga kesehatan Rumah Sakit BP Batam (RSBP Batam), untuk vaksinasi kepada lebih dari 400 pegawai setiap harinya.
Direktur Badan Usaha RSBP Batam, dr. Afdhalun A. Hakim mengatakan, vaksinasi digelar sesuai dengan Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 dosis lanjutan (Booster).
Afdhalun menyebut, vaksinasi ini aman untuk ibu hamil, sesuai dengan Surat Edaran Nomor HK.02.01/1/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-19-19 Bagi Ibu Hamil dan Penyesuaian Skrining dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
Sesuai dengan arahan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, seluruh masyarakat Kota Batam, tidak terkecuali seluruh pegawai di lingkungan BP Batam wajib melakukan vaksinasi booster.
“Vaksin booster ini untuk meningkatkan imunitas tubuh dan memaksimalkan fungsi dua vaksin primer yang telah kita lakukan sebelumnya. Karena seiring berjalannya waktu, daya tahan kedua vaksin itu akan menurun,” ujar Afdhalun.
Sesuai dengan ketentuan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, bagi pegawai dengan dua vaksin primer Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.
Sedangkan pegawai dengan dua vaksin primer Pfizer atau AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau Moderna.
“Vaksin booster akan diberikan kepada pegawai yang sudah melakukan dua vaksinasi primer selama lebih dari 6 bulan,” kata Afdhalun.
Meski, kerap ditemukan beberapa pegawai yang mengalami kendala saat pelaksanaan vaksin diakibatkan kondisi kesehatan tertentu yang harus diperhatikan secara khusus.
“Kalau ada keluhan-keluhan tertentu, seperti memiliki tekanan darah tinggi, jantung, sesak napas, demam tinggi, atau diabetes akan kami tunda vaksinasinya dan akan kami lanjutkan setelah kondisinya stabil,” terang Afdhalun.