Home Kalimantan Buruh Tambang Gelar Unjuk Rasa di DPRD Kalsel

Buruh Tambang Gelar Unjuk Rasa di DPRD Kalsel

Banjarmasin, Gatra.com - Massa terdiri dari sopir dan pekerja tambang batubara di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kalsel di Jalan Lambung Mangkurat Kota Banjarmasin, Jumat (21/1).

Dibawah pengawalan ketat ratusan aparat kepolisian dan TNI, aksi berjalan damai.

Dalam orasinya, koordinator aksi Aliansyah meminta DPRD Kalsel membekukan perusahaan batubara yang tidak mau kompromi dan mengenyampingkan kepentingan masyarakat luas. Sebagaimana yang pernah dijanjikan Ketua DPRD Kalsel, Supian HK saat mengundang perwakilan masyarakat dalam rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu.

"Aksi kami juga sebagai bentuk protes atas konflik berkepanjangan antara dua perusahaan tambang besar yang ada di Kalsel yakni PT Tapin Coal Terminal (TCT) dan PT Antang Gunung Meratus (AGM)," ujar Aliansyah kepada Gatra.com usai penyampaian aspirasi, Jumat (21/1).

Disampaikannya, para sopir dan pekerja meminta kedua perusahaan untuk menempuh jalan damai demi kebaikan dan kemaslahatan masyarakat.

"Kami sebagai masyarakat meminta kedua perusahaan berdamai saja," ungkapnya.

Mewakili para sopir dan pekerja tambang batubara, Aliansyah meminta PT AGM untuk menyetujui usulan dari PT TCT tentang tawaran harga, sesuai hasil mediasi yang dilakukan Kementerian ESDM tanggal 11 Januari 2022.

"Tadi kita sampaikan supaya PT AGM menyetujui usulan PT TCT, karena waktu rapat beberapa kali itu seolah - olah PT TCT tidak kooperatif," ungkapnya.

Aliansyah meminta sengketa antara kedua perusahaan jangan sampai berlarut - larut karena rakyat perlu kerja dan perlu makan.

Dia juga meminta Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor untuk mengusulkan kepada Kementerian ESDM untuk mencabut izin tambang perusahaan yang tidak kooperatif dan merugikan rakyat.

"Kita minta bapak gubernur, jika ada perusahaan tambang yang merugikan rakyat hendaknya cabut saja izinya," tegas Aliansyah.

Dalam aksi tersebut, massa terpaksa gigit jari karena tidak ada satu pun anggota DPRD Kalsel yang bersedia menemui mereka.

Massa hanya ditemui Kabag Persidangan dan Aspirasi DPRD Kalsel, Muhammad Zaini yang berjanji akan menyampaikan aspirasi kepada Ketua DPRD dan Ketua Komisi yang membidangi.

177