Jakarta, Gatra.com– Untuk menjaga momentum peningkatan ekspor nonmigas ke pasar global, Kementerian Perdagangan kembali menggelar ajang Good Design Indonesia (GDI) ke-6.
Ajang ini menjadi salah satu program unggulan bagi pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, juga menjadi langkah konkrit pemerintah mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk bernilai tambah dan berdaya saing tinggi di sektor nonkomoditas. Pendaftaran GDI secara resmi dibuka pada 20 Januari--akhir Maret 2022 melalui tautan iddc.kemendag.go.id/gdi.
"GDI adalah salah satu cara mendorong pertumbuhan kinerja ekspor nonmigas. GDI menjadi ajang promosi dan apresiasi bagi produk dan jasa baik manufaktur, maupun nonmanufaktur yang dikemas dengan konsep desain yang baik," jelas Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/1).
Lutfi menyebut, produk-produk tersebut nantinya dapat diproduksi secara berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi. "Sehingga menghasilkan produk bernilai tambah dan dapat dipasarkan di pasar global," ujarnya.
Kementerian Perdagangan menargetkan tercapainya peningkatan ekspor nonmigas yang berkelanjutan. "Capaian kinerja ekspor Indonesia pada 2021 senilai USDl$231,54 miliar yang telah memecahkan rekor tertinggi dalam sejarah merupakan momentum pertumbuhan ekspor yang
perlu dijaga," kata Lutfi.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menambahkan, para pemenang GDI nantinya dapat memperoleh manfaat berupa kesempatan memperkuat jejaring bisnis dan
memperluas pasar di skala internasional.
"Kami mengundang kalangan desainer dan para pelaku industri berorientasi ekspor untuk berpartisipasi pada ajang GDI. Kami berharap para pemenang GDI nantinya dapat menjadi mitra
Kementerian Perdagangan dalam mempromosikan potensi desain produk Indonesia ke mancanegara," ungkap Didi.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga turut meningkatkan citra Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu menghasilkan produk-produk nonkomoditas dengan desain yang baik.
Berdasarkan nota kesepahaman antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dan Japan Institute of Design Promotion, para pemenang berpredikat GDI Best secara otomatis dapat langsung mengikuti seleksi tahap akhir pada Good Design Award (GDA) di Jepang.
GDA merupakan ajang desain terbesar dan tertua berskala internasional sejak 1957 yang dilaksanakan oleh Ministry of Economy, Trade and Industry (METI) setempat. Setiap tahun GDA diikuti lebih dari 4.000 peserta dari sekitar 20 negara. Hal tersebut menjadikan Jepang sebagai barometer tren
desain dunia.
"Ajang GDI pada muaranya bertujuan memajukan perekonomian nasional demi kesejahteraan bangsa, khususnya bagi para pelaku usaha dan desainer produk-produk industri di Indonesia. GDI juga berfungsi sebagai platform bagi para desainer dan pelaku usaha lokal untuk menuju pasar global," kata Direktur Pengembangan Produk Ekspor Miftah Farid.