Karachi, Gatra.com - Pakistan melaporkan lebih dari 7.000 kasus COVID-19 dalam satu hari pada Jumat, (21/01). Ini merupakan jumlah infeksi harian tertinggi sejak pandemi dimulai, saat negara Asia selatan itu memberlakukan pembatasan baru guna mengekang varian Omicron yang menyebar cepat.
Menurut data dari National Command Operation Centre (NCOC) atau Pusat Operasi Komando Nasional, setidaknya ada 7.678 kasus dalam 24 jam terakhir yang mendorong rasio positif menjadi 12,93%. Angka itu tertinggi dalam dua tahun terakhir. 23 kematian juga dilaporkan dalam 24 jam terakhir, seperti dilansir dari kantor berita Reuters pada Jumat, (21/1).
Karachi, kota terbesar di negara itu, mencatat rasio positif tertinggi sebesar 46,58% dalam 24 jam terakhir. "Di tengah meningkatnya tren penyakit di seluruh negeri, larangan makan malam di dalam ruangan di kota/kabupaten dengan positif di atas 10% telah diberlakukan mulai 21 Januari," kata pemberitahuan yang dikeluarkan oleh NCOC.
Sementara itu, pemerintah telah mengizinkan vaksinasi COVID-19 booster atau dosis lanjutan untuk warga negara yang berusia di atas 30 tahun. Vaksinasi anak-anak di atas usia 12 tahun juga sudah diwajibkan untuk bersekolah, sedangkan anak-anak di bawah 12 tahun akan bersekolah dengan kehadiran 50%.
"Kita mungkin melihat puncaknya setelah dua minggu diikuti oleh penurunan bertahap," kata Profesor Penyakit Infeksi Faisal Mahmood di Rumah Sakit Universitas Aga Khan kepada saluran televisi Geo pada Jumat pagi, (21/1).
Dia pun mengatakan jumlah rawat inap meningkat. Di samping itu, sekitar 70 juta orang di Pakistan atau 32% dari populasinya telah mendapatkan dua dosis vaksin virus corona.