Batam, Gatra.com - Kapal penyelundup yang membawa 13 Pekerja Migran Indonesi (PMI)) ilegal kembali tenggelam di Perairan Pulau Pisang, Pontian, Johor, Malaysia, Selasa (18/1). Kecelakaan itu mengakibatkan 6 orang meninggal dan 7 lainnya dinyatakan selamat dan kini diperiksa otoritas setempat.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, insiden tenggelamnya sebuah speed boat yang mengangkut WNI saat mencoba masuk ke Malaysia secara ilegal, masih dalam penyidikan. 

Informasi awal tersebut diperoleh dari Konsul Polri dan Agensi Penguatkuasaan Maritim Johor (APMM) di Malaysia.

Konsul Polri KJRI Johor Bahru Kompol Taufik H.A. menyatakan, speed tenggelam di posisi 01° 28'.49"LU 103°22'.46"BT sekitar 0.3 NM sebelah Barat Daya Pontian Besar, Johor, Malaysia. 

Informasi awal diterima dari nelayan lokal. Kejadian tersebut diduga kuat akibat cuaca buruk di perairan tersebut.

Dari keterangan sementara, speed boat diduga mengangkut 13 orang termasuk crew boat. Sebanyak 7 orang berhasil diselamatkan oleh nelayan lokal dan dibawa ke Dermaga sekitar lokasi, sementara 6 korban dinyatakan tewas tenggelam. 

Para korban selamat diamankan Pasukan Gerakan Am selanjutnua diserahkan kepada IPD Pontian untuk penyidikan lebih lanjut.

Speed boat diduga tenggelam pada Selasa (18,1) pagi. Kemudian sekitar pukul 15.00 waktu setempat, MRSC Johor selaku koordinator SAR menyampaikan jika speed boat tersebut mengangkut 13 orang, 11 orang sebagai PMI ilegal dan 2 orang lainnya sebagai pengemudi speed boat.

"Korban meninggal sebanyak 6 orang yang seluruhnya perempuan, sementara 7 orang yang berhasil diselamatkan diantaranya 2 laki-laki dan 5 orang perempuan. Belum diketahui dengan pasti titik keberangkatan speed boat naas tersebut dari Indonesia, namun informasi sementara yang didapat mereka berangkat dari Perairan Pulau Terong, Kecamatan Belakang Padang, Batam," katanya, dalam keterangan tertulis, Kamis (20/1).

Sejauh ini, Satgas PPT KJRI Johor Bahru telah berada di lokasi kejadian bersama MRSC Johor dan otoritas terkait, untuk melaksanakan koordinasi dan pendalaman terhadap WNI korban selamat. Untuk mencari tahu titik keberangkatan dan membongkar sindikat pengiriman PMI ilegal tersebut.