Slawi, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah memulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Sebanyak 156.130 anak menjadi target sasaran.
Dimulainya vaksinasi tersebut ditandai dengan pencanangan di SDN Kabunan 01, Kecamatan Dukuhwaru oleh Bupati Tegal Umi Azizah, Kamis (20/1).
Umi menyebut vaksinasi anak bisa dimulai karena capaian vaksinasi dosis pertama untuk masyarakat umum sudah hampir mencapai 70 persen.
"Capaian vaksinasi dosis satu di Kabupaten Tegal telah menyentuh angka 69,53 persen, artinya kurang 0,47 persen. Capaian ini terus kita tingkatkan agar bisa 70 persen lebih," ujar Umi.
Umi mengatakan, pada tahap pertama, vaksinasi akan dilakukan terhadap 112 ribu anak usia 6-11 tahun. Dia menargetkan proses vaksinasi itu bisa rampung maksimal dalam 10 hari ke depan.
"Tahap pertama ini kita targetkan untuk 112 ribu anak dengan usia 6 sampai 11 tahun. Jumlah itu sesuai alokasi vaksin yang kita terima dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah. Kita akan kejar terus, supaya dalam 10 hari rampung," ujarnya.
Dengan dimulainya vaksinasi anak ini, Umi berharap anak-anak di Kabupaten Tegal sehat, dan pembelajaran tatap muka segera dilaksanakan tanpa adanya sistem shifting.
"Vaksin Covid-19 adalah salah satu bentuk pencegahan dari penularan Covid-19, sekaligus upaya untuk senantiasa hidup sehat. Saya juga berpesan kepada anak-anak untuk mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan, di manapun dan kapan pun. Tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi bepergian dan menghindari kerumunan," ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Ruszaeni mengatakan, jumlah sasaran vaksinasi anak 6-11 tahun sebanyak 156.130 anak. Vaksinasi terhadap mereka akan dilakukan secara bertahap.
"Tahap pertama ini kita akan selesaikan 112 ribu anak terlebih dahulu. Hari pertama pada pencanangan vaksinasi anak ini kita mulai di seluruh SD maupun MI di Kecamatan Dukuhwaru," ujarnya.
Ruszaeni berharap orang tua atau wali murid dapat mengizinkan anaknya divaksin. Untuk mencegah sakit berat dan kematian pada anak jika terinfeksi Covid-19, dan mencegah penularan kepada anggota keluarga dan saudara yang belum vaksin.
"Juga mendukung pembelajaran tatap muka serta meminimalkan penularan di sekolah dan mempercepat tercapainya herd immunity," tandasnya.