Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani meyakini Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta memiliki posisi yang sangat strategis dan potensi yang sangat besar, untuk menjadi barometer pariwisata Indonesia.
Hal ini diucapkannya melalui Zoom dalam konferensi pers Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II Tahun 2022 Badan Pemimpin Daerah (BPD) PHRI DKI Jakarta yang bertemakan "Bersama Kita Pulihkan Kejayaan Industri Hotel dan Restoran Jakarta" pada Rabu, (19/1).
Di tahun 2019 lalu, Hariyadi menyebut wisatawan mancanegara yang datang ke Jakarta itu hanya sekitar 2,8 juta orang, dibandingkan dengan 6 juta orang yang ada di Provinsi Bali.
Namun jika mengutip dari statistik website Jakarta, hingga Rabu sore, (19/1) berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke DKI Jakarta itu berjumlah 2.498.881 orang.
Hariyadi juga mengatakan kalau melihat data-data dari domestic traveler atau wisatawan nusantara, maka Jakarta menempati posisi yang terbesar.
"Inilah yang menurut kami perlu gali lagi semua program-program dan rujukan untuk menciptakan pasar yang baru atau kita creating demand," katanya.
Hariyadi mengatakan pasar domestik tetap harus dikembangkan dan dikuatkan kembali. Terkait program kerja yang akan datang, ia mengatakan hal-hal yang perlu dilakukan bersama adalah segera untuk menyusun Calender of Event (CoE) atau kalender even, yang mereka meyakini pemerintah juga melakukan penyusuan CoE tersebut.
"Kami meyakini sampai hari ini sebetulnya kita belum secara optimal menyusunnya," ungkapnya.
Hariyadi berharap di dalam Rakerda ini penyusunan CoE dapat segera dilaksanakan. Selain itu perlu dikedepankan kegiatan-kegiatan yang bersifat create demand, yang memerlukan konsentrasi bersama.