Sragen, Gatra.com - Warga sasaran vaksin booster atau dosis III mendapatkan suntikan di sentra vaksin Kabupaten Sragen mulai hari ini, Selasa (18/1). Tersedia 33 ribu dosis untuk mendukungnya.
Suntikan vaksin booster dilaunching Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati di halaman Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK), Selasa (18/1). Sebanyak 250 lansia diundang mengikutinya. Mereka merupakan sasaran pemberian vaksin Covid-19 booster.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Hargiyanto mengatakan sentra vaksin menyediakan 250 dosis untuk booster tiap hari. Ia telah memetakan sasaran kemudian mengundangnya lewat aplikasi pesan singkat/instan. Sasaran memenuhi syarat jika sudah divaksin dosis I dan II lebih dari 6 bulan.
Saat ini jumlah vaksin untuk booster yang dimiliki DKK Sragen mencapai 17.000 dosis lebih. Rinciannya jenis Pfizer sebanyak 5.880 dosis untuk 11.760 orang. Jenis vaksin ini hanya dibutuhkan setengah dosis. Kemudian untuk Astrazeneca ada 1 000 dosis atau untuk 2.000 orang dengan dosis yang sama. Serta vaksin Moderna yang juga akan diberikan setengah dosis kepda para penerima vaksin primer AstraZeneca.
Sementara itu Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan selain 17.000 dosis dari DKK, Sragen juga mendapat 16.000 dosis melalui PMI.
Sehingga total ada sekitar 33.000 dosis yang tersedia untuk vaksinasi booster Sragen. Namun jumlah vaksin itu masih di bawah kebutuhan Sragen yang mencapai angka 59.000 dosis lebih, sesuai data warga yang sudah tervaksin pertama dan kedua.
"Sampai hari ini warga yang sudah selesai vaksin dosis 1 dan 2 ada 59.000 orang lebih. Itu yang jadi dasar untuk mendapat vaksin ketiga," paparnya.
Disebutnya, Sragen sudah boleh menggelar vaksinasi booster karena cakupan total dosis satu dan dua sudah di atas 70 persen dan 60 persen lansia.
Bupati menargetkan 33.000 dosis itu selesai disuntikkan awal Februari.
Ia menambahkan vaksinasi dosis 3 sangat penting lantaran hasil uji antibodi warga yang sudah vaksin multidosis, ada sebagian yang sudah mengalami penurunan antibodi atau kekebalan tubuh. "Secara teori, setelah 6 bulan, maka antibodi seseorang akan turun," katanya.