Palembang, Gatra.com - Harga minyak goreng di Kota Palembang hingga kini belum juga stabil. Bahkan, cenderung tinggi kisaran Rp18.000 sampai Rp20.000 per liternya dibanding dengan harga normal.

Karena harganya yang terus melambung itu membuat pemerintah kota setempat menggelar operasi pasar murah minyak goreng. Pasar murah tersebut dipusatkan di Pasar Yakin Damai atau Yada di kawasan Kalidoni Palembang, Senin (17/1).

Wakil Wali Kota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda, menyebut harga minyak goreng di wilayahnya saat ini berkisar Rp18.000 - Rp20 ribu per liternya. Dengan adanya operasi pasar, harga yang dijual jauh lebih murah yakni Rp11.000 per liternya.

“Operasi pasar ini kerja sama Pemkot Palembang dengan Kemendag. Ada 36.792 liter minyak goreng yang dijual ke masyarakat di 13 titik pasar di Palembang,” ujarnya di Palembang.

Dikatakannya, untuk di Pasar Yada tersebut stok minyak sebanyak 1.200 liter lebih. “Jadi, masyarakat tak perlu khawatir. Belilah secukupnya. Kita juga akan terus upayakan agar harga minyak goreng stabil lagi,” katanya.

Menurutnya, operasi pasar ini juga guna membantu masyarakat kota setempat untuk memenuhi kebutuhan sekaligus menekan harga minyak di pasaran supaya stabil kembali.

Selain itu, lanjutnya, Disdag kota setempat juga akan bekerja sama dengan Asosiasi Unggas untuk menjaga agar harga ayam maupun telur pun tidak meningkat.

“Ketika mereka memasok dagangannya harus dengan sepengetahuan Pemkot Palembang. Kalau ada kenaikan harga, Pemkot bisa mengantisipasi. Jadi, kita bisa evaluasi dan memantaunya. Jangan sampai harga ayam dan telur naiknya tak terkendali,” ujarnya.

Pemkot setempat pun, sambunya, tidak ingin kejadian pada 2021 lalu terulang kembali. Dimana pada tahun lalu, harga sembako dan daging naik drastis, bahkan cenderung tidak terkontrol.

“Nah, karena itulah melalui operasi pasar murah tersebut kita juga ingin mengontrol harga sembako di pasaran yang ada di Kota Palembang,” katanya.