Jakarta, Gatra.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengungkapkan potensi kopi agroforestri tanah air masih sangat luas untuk dikembangkan. Saat ini luas lahan perkebunan kopi agroforestri di Indonesia telah mencapai 291.441 Hektare dengan kapasitas produksi 32.30 ton tiap tahunnya.
“Ini sudah cukup baik untuk terus kita tingkatkan secara produktif.” jelas Siti dalam acara Dialog Kopi Tanah Air, Senin (17/01).
Untuk diketahui, sistem agroforestri merupakan perpaduan antara usaha pertanian dengan usaha kehutanan. Konsep agroforestri sendiri merupakan rintisan dari tim Canadian International Development Centre di tahun 1970-an yang mengidentifikasi prioritas pembangunan dalam bidang kehutanan di negara berkembang.
Selain itu, kopi agroforestri mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 117.776 setiap tahunnya. Tercatat ekspor dari lahan kopi agroforestri tanah air didominasi dalam bentuk green bean yang jumlahnya mencapai 100 ton/tahun.
Untuk memaksimalkan kopi agroforestri di tanah air, Siti menuturkan bahwa kementerian LHK melakukan kerja sama dengan sejumlah kementerian dan lembaga.
“Kami juga ada kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan BUMN.” tambahnya.
Kementerian LHK turut mendorong para pelaku industri kopi agroforestri dalam negeri untuk mengikuti pameran-pameran internasional agar jenis-jenis kopi di seluruh Indonesia dapat semakin dikenal dunia.
“Terakhir yang kami ikuti yang di Turki yang di dalam festival kopi itu. Kita dorong.” pungkasnya.