Ambon, Gatra.com- Maraknya selebriti Indonesia melakukan proses lahiran secara caesar dengan metode ERACS (Enhanced Recovery After Caesarean Surgery) telah menjadikan metode ini perbincangan hangat. Salah satunya adalah artis Nagita Slavina yang melahirkan putra keduanya 26 November lalu.
“Metode ERACS ini lebih unggul dikarenakan proses recovery yang lebih cepat, painless atau rasa nyeri yang sangat sedikit, mobilisasi pasien lebih cepat dan lebih baik, pasien dapat lebih cepat pulang dan berkumpul dengan keluarga," ungkap Spesialis Anastesi Siloam Hospital Ambon, dr. Ida Bagus Gita Dharwa Wibawa, SpAn dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/1).
Prosedur ERACS merupakan pengembangan dari konsep Enhanced Recovery After Surgery (ERAS) yang awalnya digunakan pada operasi bedah digestif atau operasi bedah umum.
Metode ERACS ini sebenarnya sudah dapat dilakukan sejak lama, tetapi baru kembali booming dimasa pandemi ini. Dimana pasien mengharapkan dapat lebih cepat pulang kerumah dibandingkan menghabiskan waktu yang lebih lama di rumah sakit karena khawatir dapat terpapar atau terinfeksi virus.
Adapun metode ERACS sudah diterapkan di Siloam Ambon sejak tahun lalu secara bertahap, tetapi baru dilakukan secara sempurna sejak 9 September 2021 hingga sekarang. Kurang lebih sudah sebanyak 40 kasus melahirkan di Siloam Ambon yang berhasil menggunakan metode ERACS sejak September hingga Desember 2021.
Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Maluku, dr. Markus Daniel Taliak, SpOG memaparkan perbedaan antara metode ERACS dan metode konvensional itu sendiri. “Pada persiapan melahirkan caesar dengan metode ERACS ini juga terdapat beberapa perbedaan dengan metode konvensional," ujarnya.
Perbedaan ini bisa ditemukan sejak proses persiapan operasi, dimana pada metode konvensional pasien diharuskan untuk puasa makan delapan jam sebelum operasi. Sedangkan pada metode ERACS ini, delapan jam sebelum operasi pasien masih dapat makan dengan bebas.
Adapun enam jam sebelum operasi masih dapat mengonsumsi makanan yang ringan. Bahkan dua jam sebelum operasi pasien diarahkan untuk mengonsumsi cairan berkalori, seperti air gula misalnya.
"Dengan harapan sang pasien memiliki energi optimal dan mengurangi rasa stress pada pasien hal ini bertujuan untuk membantu proses pemulihan pasien pascaoperasi nanti," ujar dia.
Spesialis Kandungan Siloam Hospitals Ambon lainnya, dr. Erwin Rahakbauw, SpOG menambahkan, perbedaan signifikan antara metode ERACS dan konvensional ini ada pada teknik operasi. Metode ERACS ini tidak mengeluarkan rahim dari rongga perut dalam proses operasinya sehingga tidak mengakibatkan penarikan pada saraf-saraf yang dapat menyebabkan rasa mual setelah operasi.
Pada teknik ERACS juga dokter menghindari proses pencucian rahim. Sedangkan dari teknik pembiusan sendiri dengan memberikan pembiusan seminimal mungkin untuk memberikan rasa nyaman pada pasien.
Tujuan akhir dari proses penyembuhan ERACS ini adalah delapan jam setelah operasi pasien sudah dapat bergerak. Lalu kurang dari 24 jam pasien sudah dapat berjalan dan keesokan harinya sudah dapat segera kembali ke rumah.
dr. Cok Istri Arintha Devi, SpAn, salah satu tim dokter Anastesi di Siloam Hospitals Ambon membagikan pengalamannya sebagai pasien pertama yang melahirkan di Siloam Ambon dengan metode ERACS. Dimana perbedaannya cukup besar dibandingkan proses kelahiran pertamanya dengan metode caesar konvensional, dimana beliau merasakan proses melahirkan yang jauh lebih nyaman dan lebih relaks dibandingkan sebelumnya.
Dr. Coki, sapaan karibnya, juga menegaskan jika selama ini di Indonesia kebanyakan para ibu hamil berpendapat bahwa dengan melahirkan normal, rasa sakit yang dialami hanya pada saat melahirkan saja. Sedangkan pada operasi caesar pada umumnya sang pasien tidak merasakan sakit pada waktu operasi tetapi pascaoperasi akan merasa sangat tidak nyaman, nyeri, dan rasa sakit yang tidak tertahankan ketika efek pembiusannya selesai.
Dengan pengembangan metode ERACS ini diharapkan dapat mengubah stigma masyarakat mengenai sakitnya melahirkan dengan caesar. Keberhasilan suatu proses terkhusunya proses melahirkan dengan metode ERACS ini adalah hasil kerjasama semua tim dokter yang menangani baik dari tim Obsgyn, Anastesi dan juga tim dokter Anak.