Tegal, Gatra.com - Aksi nyeleneh kembali dilakukan pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah saat vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Setelah wali kota mengenakan seragam SD, kali ini giliran puluhan pejabat yang beraksi memakai seragam TK.
Hal itu dilakukan saat digelar vaksinasi anak 6-11 tahun dengan sasaran siswa PAUD dan TK di Alun-alun Kota Tegal, Jumat (14/1). Para pejabat mulai dari kepala dinas, camat hingga lurah kompak memakai seragam TK dengan warna-warna cerah.
Mereka bersama-sama mendatangi alun-alun dan menarik perhatian para siswa PAUD, TK, guru, dan orang tua siswa. Beberapa di antaranya juga tanpa malu-malu bertingkah layaknya siswa TK hingga menjadi hiburan di tengah vaksinasi.
Selain adanya aksi nyeleneh para pejabat, vaksinasi anak tahap kedua tersebut juga diisi dengan berbagai hiburan, di antaranya dongeng anak yang memuat pesan-pesan protokol kesehatan, dan kuis berhadiah untuk anak-anak.
Sementara itu Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono yang juga mendatangi lokasi vaksinasi kali ini memakai seragam safari layaknya guru setelah pada kesempatan vaksinasi anak sebelumnya mengenakan seragam SD.
"Tujuan para pejabat memakai seragam TK ini agar mereka bisa berbaur dengan anak-anak dan menghibur mereka sehingga mereka mau divaksin dan tidak tegang," ujar Dedy Yon.
Dedy Yon mengatakan, percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun terus dilakukan agar bisa segera tuntas. Selain siswa PAUD dan TK, vaksinasi anak usai tersebut masih menyisakan sasaran siswa SD kelas 2, 4, dan 5.
"Vaksinasi siswa SD kelas 2, 4, dan 5 belum merata karena mereka sebelumnya ada yang baru mengikuti program imunisasi. Jadi harus ada jeda dulu sebelum divaksin," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Ismail Fahmi mengungkapkan, vaksinasi dengan sasaran siswa PAUD dan TK menargetkan sebanyak 2.436 siswa divaksin.
"Khusus vaksinasi yang digelar hari ini di alun-alun, targetnya bisa memvaksin 1.347 siswa PAUD dan TK," katanya.
Menurut Fahmi, siswa PAUD dan TK yang sudah divaksin mencapai 1.048 siswa atau sudah mencapai 43 persen. Adapun capaian secara kesuluruhan vaksinasi anak 6-11 tahun sebanyak 21.690 anak dari jumlah sasaran sebanyak 26.721 anak atau sudah mencapai 76 persen.
"Kalau sasaran siswa SD yang sudah divaksin jumlahnya 20.721 anak atau sudah mencapai 85 persen," ujarnya.
Fahmi mengatakan, vaksinasi anak diharapkan bisa meminimalisir risiko penularan Covid-19 terutama saat pembelajaran tatap muka (PTM) yang sudah dimulai di sekolah.
"Ini untuk mencegah sakit berat dan kematian, penularan pada keluarga yang belum vaksin dan rentan, mendukung PTM dan mempercepat tercapainya herd immunity," ujarnya.