Sekayu, Gatra.com -- Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) yang sangat konsen dengan hulu dan hilirisasi kelapa sawit milik petani rakyat, tampaknya bakal memberikan kontribusi besar untuk realisasi energi baru terbarukan (EBT) yakni Bensin Sawit (BENSA)
Hal ini diketahui saat Kepala Bappeda Muba Iskandar Syahrianto didampingi Plt Kepala Dinas Perkebunan Akhmad Toyibir, menghadiri Kunjungan Lapangan Produksi Bensin Sawit (BENSA) Skala Pilot dan Workshop Bensa di PT Pura Barutama Divisi Engineering, Selasa (11/1).
"Iya hari ini kita melihat uji coba pengolahan bensin sawit yang sudah hampir 1 tahun di bangun di PT Pura Barutama oleh tim katalis merah putih ITB," ungkap Iskandar.
Iskandar menjelaskan, Kabupaten Muba juga telah serius menggarap realisasi Bensa dengan menggandeng ITB. Alhasil Muba juga telah merealisasikan pabrik IVO yang terintegrasi dengan perkebunan sawit milik rakyat.
"Untuk Muba kita konsen produksi IVO guna memenuhi kebutuhan bensin sawit tersebut dan kebutuhan Pertamina untuk di Coprosesing di Kilang Plaju," ungkap Iskandar.
Dikatakan, volume unit tersebut sebesar 1000 L/Day dimana umpan atas bensin sawit tersebut adalah IVO yang di produksi unit di Musi Banyuasin, yang TBS nya berasal dari hasil PSR di Kecamatan Sungai Lilin dan Keluang.
"Tim katalis merah Putih tersebut dipimpin Prof Subagyo, hasil produksi bensin sawit tersebut langsing diujicoba di kendaraan R2-R4, unit bensa ini dibiayai oleh BPDPKS," ujarnya.
Adapun Akhmad mengungkapkan, perjalanan panjang PSR Muba dari hulu ke hilir mengantarkan mewujudkan kepastian penguatan hulu, menjaga produktifitas serta menguatkan pekebun kelapa sawit rakyat untuk kesejahteraan ekonomi dari sektor perkebunan dan terbukti mensukseskan program strategis nasonal (PSN)Indonesia.
"Muba sebagai pilot project pengembangan hilirisasi peremajaan sawit rakyat menjadi energi baru terbarukan, hari ini bertempat di kilang pabrikasi PT. Pura Barutama Kudus telah dilakukan launching produksi bensin sawit kapasitas 1.000 liter per hari," tuturnya.
Dikatakan, pengolahan IVO yang di produksi oleh Muba yang berasal dari kebun peremajaan sawit rakyat menjadi bensin sawit hingga ron 110, hampir satu tahun proses uji coba produksi IVO sebagai bahan baku untuk bensin sawit dilakukan oleh tim ITB dan berhasil dengan standar SNI8875:220 dan. Saat ini telah berhasil juga produksi menjadi bensin sawit melalui teknologi katalis dilakukan bersama oleh tim ITB.
"Kado awal tahun untuk Muba wujud dari sinergitas program dan inovasi dari segala pihak baik pemerintah daerah maupun dengan pemerintah pusat, serta pihak-pihak ahli terkait lainnya mewujudkan cita-cita menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat, melalui hilirisasi kelapa sawit kita kuatkan hulunya. Kita pastikan supllay hilirnya bahwa selain untuk bahan makanan (food) tetapi juga sebagai bahan bakar nabati, menjadi energi terbarukan selain fosil berasal dari perut bumi. Tetapi juga Tuhan telah memberikan anugerah kelapa sawit sebagai bahan baku biofosil," jelasnya.
"Produksi IVO yang telah diproduksi Muba sebanyak 152 ton dari Jumlah produksi TBS Dari kebun peremajaan sawit rakyat sudah sebanyak 5.100 ton," tambahnya.
Plt Bupati Muba Beni Hernedi mengaku akan terus mendukung petani sawit rakyat di Muba melalui program yang pro petani mandiri.
"PSR sudah dimulai dari Muba. Program lainnya ikut juga demi kesejahteraan petani sawit rakyat Muba akan terus digencarkan," ucap Beni.
Ia berharap, dengan serbuan sawit petani Muba untuk realisasi Bensa Indonesia ini, akan lebih meningkatkan kesejahteraan petani sawit di Muba. "Semoga Bensa Indonesia menjadi harapan baru petani sawit di Indonesia khususnya di Muba," katanya.