Pati, Gatra.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati, menyebutkan bakal kembali menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Hanya saja PTM dibuka dengan pembatasan 50 persen saja, dari jumlah kapasitas keseluruhan di setiap sekolah.
Kabid Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Disdikbud Pati, Fauzin Futiarso, mengatakan PTM di Pati belum bisa 100 persen. Mengingat, jumlah kelas rombongan belajar (Rombel) diharuskan dua kali dari total rombel. Ketentuannya, jika satu rombel berisi 30 siswa, maka tiap kelas berisi 15 peserta didik.
"Semisal di Pati ini ada tiga kelas, tiga rombel jadi harus ada enam kelas. Sedangkan ruang kelas di Pati ini terbatas yakni sesuai jumlah rombelnya. Sehingga dilakukan pembatasan 50 persen, tidak bisa 100 persen dari kapasitas," ujarnya, Selasa (11/1).
Meskipun PTM digelar secara terbatas, namun pihaknya memberikan pilihan yang lunak kepada sekolah. Misalnya dengan pemberlakuan sistim shif (bergantian) kepada peserta didik. Agar tidak terjadi kerumunan.
"Misalnya satu rombel dibagi dua, yang satu masuk pagi, sisanya siang. Kemudian satu rombel masuk sepekan, kemudian sisanya masuk pekan depannya," jelasnya.
Cara ini, disebutkannya untuk mengantisipasi terjadinya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah saat pemberlakuan PTM. Terlebih baginya, kesehatan anak didik adalah prioritas utama. Sehingga pihak sekolah juga diminta untuk mengimplementasikan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.