Semarang, Gatra.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pronowo menegaskan kepala sekolah dan guru tidak boleh bergabung bahkan berafiliasi pada kelompok serta organisasi yang bertentangan dengan ideologi negara. Kalau kemudian ada kepala sekolah dan guru yang mencoba melanggar akan mendapatkan sanksi sangat tegas.

“Saya ingatkan ya, PKI tak boleh, HTI tak boleh, FPI juga tak boleh. Saya ngomong terbuka karena sudah dilarang. Kalau kemudian ada yang mencoba ke situ, maka integritas poin kedua ini akan dilanggar, maka sanksinya pasti sangat tegas,” kata Ganjar saat menyerahkan keputusan pengangkatan kepala sekolah SMA dan SLB di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur, Semarang, Senin (10/1).

Para kepala SMA dan SLB yang dilantik menandatangani pakta integritas disaksikan Gubernur Ganjar.

Kepada para kepala sekolah, Ganjar juga meminta untuk teguh pada pakta integritas yang telah ditandatangani, yakni terkait ideologi hingga membebaskan diri dari kepentingan politik.

"Mungkin memang ada orientasi politik yang berbeda-beda masing-masing individu kepala sekolah, tapi saat di sekolah membawa merah putih. Kita harus mendidik anak-anak agar berkarakter. Jangan sampai terbawa orientasi politi individu,” ujar Ganjar.

Kepala sekolah, lanjut Ganjar, untuk menerapkan inklusivitas dan toleransi diterapkan di lingkungan sekolah. Menurunya, inklusivitas penting karena faktanya masih banyaknya kasus kekerasan seksual dan perundungan atau bullying di lingkungan sekolah.

“Saya titip pesan agar mengubah perilaku di lingkungan sekolah sehingga inklusivitas terbangun. Jika sulit, bisa komunikasi dengan kami, dan nanti bila perlu kebijakan bisa dirapatkan,” katanya.

Ganjar meminta kepala sekolah menjaga integritas dengan tidak melakukan praktik pungutan liar (pungli) dalam betuk apapun. “Tak boleh ada pungli tidak boleh korupsi, tidak boleh kolusi, jaga integritas itu penting,” ujarnya.