Karanganyar, Gatra.com - Ustazd Yusuf Mansur menolak terpuruk apalagi mundur dari aktivitas berbisnis, dai dan membuka jejaring ponpes. Ia justru tambah bersemangat mengerjakan aktivitas tersebut.
Dalam sambutannya di acara peresmian pembangunan masjid di Ponpes Tahfizul Quran, Daarul Quran Surakarta di Desa Paulan Colomadu Karanganyar, Jateng, Senin (10/1) Yusuf Mansur menganggap penyampaiannya adalah materi rapat, alih-alih sebuah tausyiyah.
"Ini bukan tausiyah. Saya anggap ini rapat. Menyampaikan ide gagasan dan ayo bergerak bersama," katanya.
Sekadar tahu, Yusuf Mansur digugat sejumlah pihak atas kasus wanprestasi. Bahkan ustaz kondang ini dituding telah menyalahgunakan uang orang banyak.
Adapun 3 kasus perdata yang menjeratnya pertama kali ialah tuduhan wanprestasi sebesar Rp784 juta. Pada 10 Desember 2021 lalu, Ustaz Yusuf Mansur bersama dengan PT. INEXT ARSINDO dan Jody Bintoro Suseno digugat 12 orang.
Selanjutnya pada 15 Desember 2021, Ustaz Yusuf Mansur dilaporkan Sri Sukarsi dan Marsiti atas dugaan perbuatan melawan hukum. Sidang kasus ini telah digelar pada Rabu (5/1). Kemudian Ustaz Yusuf Mansur kembali dilaporkan atas perbuatan melawan hukum pada 23 Desember 2021.
Di hadapan para santri dan stakeholder Ponpes Daarul Quran Soloraya, Yusuf Mansur memilih tetap menjalankan aktivitasnya berdakwah, berbisnis dan membuka peluang para santri terjun dalam persingan global.
"Saya diminta diam dulu, jangan bicara dagang, jangan bicara bisnis (selama kasus masih bergulir). Tapi saya enggak mau. Ini malah tambah nge-gas, malah tambah bicara dagang dan bisnis terus," katanya.
Yusuf Mansur beranggapan bakal tambah dizalimi dan dianggap salah apabila dirinya diam. Ia mendapat banyak di tengah kasus perdata yang menjeratnya. Satu diantaranya membereskan pajak usaha-usahanya.
"Januari ini ikut tax amnesti jilid II," katanya.
Ia meyakini pengelolaan baik aneka produk di pesantren bakal mampu meraih sukses di puncak kapital market. Pimpinan Yayasan Daarul Quran ini dalam kesempatan itu menyebut kebodohan dan kemiskinan dapat diatasi melalui tahfizul quran.