Banyumas, Gatra.com – Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Wonosobo, Jawa Tengah mendistribusikan sedikitnya 2.004 liter minyak goreng untuk para pelaku UMKM dan rumah tangga dalam gelar operasi pasar di Kecamatan Garung.
Kepala Bidang Perdagangan Disdagkopukm, Kabupaten Wonosobo, Eni mengatakan operasi pasar (OP) tersebut menjadi wujud dari kehadiran pemerintah dalam upaya menekan harga jual minyak goreng yang tinggi sehingga mampu membantu pelaku UMKM dan para ibu rumah tangga melakukan aktivitas ekonominya.
Eni mengakui pihaknya menerima banyak keluhan masyarakat dari adanya lonjakan harga minyak goreng tersebut, sejak momentum Hari Raya Natal dan menjelang perayaan Tahun Baru hingga sekarang. Menurut Eni lonjakan harga diakibatkan oleh adanya pencairan Program Keluarga Harapan (PKH) dan pihak produsen yang menjual minyak goreng ke Luar Negeri, sehingga stok di pasaran banyak berkurang.
“Selain itu juga banyak masyarakat yang memiliki hajatan sehingga kebutuhan akan komoditas strategis ini meningkat pesat,” katanya, dalam keterangannya, Jumat (7/1).
Namun begitu, dia juga menyatakan kenaikan harga minya goreng tersebut tidak hanya terjadi di Wonosobo, tapi terjadi di seluruh Indonesia. “Subsidi ini kami lakukan untuk masyarakat yang membutuhkan, tidak kepada penjual, sehingga dibatasi 1 orang maksimal 2 liter dengan HET sebesar Rp14.000 per liternya,” bebernya.
Terkait Operasi Pasar Minyak Goreng, pihaknya monitoring harga di pasar-pasar terutama di Garung, Kertek, dan Sukoharjo dengan fokus tujuan untuk memantau serta menjadi bahan evaluasi untuk menentukan solusi yang tepat. Dia juga berharap agar pemerintah pusat terus mendistribusikan minyak goreng bersubsidi untuk menekan harga di pasaran.
“Minyak kemasan tidak begitu mahal, namun minyak curah mencapai Rp19.000 rupiah, Disdagkopukm mendapat jatah hanya 2.004 liter minyak goreng dari Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar yang turut memantau operasi pasar juga menyampaikan harapan dan pemikiran ke depan, perlu adanya inovasi-inovasi terbaik dalam upaya menghemat minyak goreng.
“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat, bersama kita antisipasi kondisi seperti ini sehingga aktivitas pelaku ekomoni UMKM mampu bertahan menjadikan ekonomi kita lebih baik lagi,” ucap dia.