Pekalongan, Gatra.com - Sekolah di bawah Kementerian Agama (Kemenag) di Kota Pekalongan, Jawa Tengah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen atau penuh, meskipun PPKM di Kota Batik naik dari level 1 menjadi level 2. Sekolah diminta tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kemenag Kota Pekalongan M Nadhif mengatakan, PTM di lingkungan madrasah meliputi Raudhatul Athfal (TK), Madrasah Ibtidaiyah (SD), Madrasah Tsanawiyah (SMP) dan Madrasah Aliyah (SMA) sudah kembali digelar mulai 3 Januari.
"Memasuki semester genap, PTM terbatas dan terkendali diterapkan di lingkungan madrasah," kata Nadhif, Sabtu (8/1).
Menurut Nadhif, pelaksanaan PTM tersebut diikuti 100 persen siswa dan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Adapun lama pembelajaran dibatasi maksimal enam jam.
"PTM semester genap hampir mendekati kondisi normal. Kapasitas siswa sebanyak 100 persen dan durasi belajarnya enam jam dari kondisi normal selama delapan jam. Artinya sudah bagus," ujarnya.
Nadhif mengatakan, pelaksanaan PTM mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 1 Tahun 2022 tentang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di level-level tertentu.
“Untuk Kota Pekalongan menurut Inmendagri Nomor 1 Tahun 2022 masuk dalam kategori level 2. Ketentuan dalam penyelenggaran pendidikan tatap muka di level 2 mengacu kepada tingkat capaian vaksin di lingkungan pendidikan, yang Alhamdulilah sudah semakin tinggi persentasenya," jelasnya.
Nadhif meminta semua sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama PTM berlangsung untuk mencegah penyebaran Covid-19. Tiap madrasah harus menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, alat pengukur suhu serta masker.
"Para pendidik, pengelola pendidikan di awal PTM semester genap ini harus tetap waspada dan menjaga prokes. Kita tidak ingin peningkatan kasus Covid-19 terjadi lagi," katanya.