Palembang, Gatra.com - Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), mengatakan menunggu hasil dari uji coba sistem umrah yang dilakukan Tim Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI).
Plt Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Provinsi Sumsel, Deni Priansyah, mengatakan masih menunggu juga keputusan resmi dari Otoritas Kerajaan Arab Saudi. Mengingat, komunikasi intensif antar dua negara terus dilakukan.
“Kita lihat hasilnya. Itu (hasilnya) mudah-mudahan akan keluar pada pertengahan Januari ini,” ujarnya di Palembang, Sabtu (8/1).
Menurutnya, pasca hasil tersebut keluar nantinya baru ada keputusan apakah ibadah umrah dilaksanakan atau tidak dalam waktu dekat.
“Kalau haji, kita melihat sudah mulai kelihatan terbuka untuk Indonesia,” katanya.
Kendati begitu, lanjutnya, Arab Saudi telah memberikan peluang untuk masyarakat Indonesia yang ingin menunaikan ibadah umrah ke Tanah Suci. Namun, SOP-nya saja yang belum ada kata sepakat.
“Itu karena ada aturan karantina, jenis suntik vaksin ke-tiga dan sebagainya. Itu semua agar jemaah umrah dan haji tidak dirugikan dan jemaah bisa berangkat sesuai yang diharapkan,” ujarnya.
Karena itu, sambungnya, AMPHURI tengah uji coba dengan memberangkatkan tim guna melihat langsung SOP-nya. Mulai dari saat berada di pesawat, saat tiba di Tanah Suci, kemudian karantinanya, pelaksanaah umrah-nya dan ibadah lainnya di Mekkah dan Madinah.
“Harapannya dengan uji coba tersebut, kita dapat mengetahui semua informasi ketika dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, sehingga tidak mengambang,” ujarnya.
Calon jamaah umrah di Sumsel, sambungnya, sejauh ini antriannya pun cukup besar karena dampak pandemi yang hampir berjalan dua tahun ini. Pihaknya berharap akan ada peningkatan kapasitas, mulai dari 50 persen ke 75 persen hingga 100 persen bagi jamaah umrah.
Sedangkan antrian haji, di Sumsel dan Bangka Belitung (Babel) yang ada di bawah naungan kemenag Sumsel mencapai 21 tahun dengan jumlah pendaftar 144.583 orang. Jangka waktu itu sesuai dengan porsi haji yang ditetapkan Kerajaan Arab Saudi.
Dijelaskannya, Sumsel sendiri ada tujuh ribu lebih jamaah atau sebanyak 17 kloter dan termasuk 2,5 kloter dari Babel. Dimana, dalam satu kloter terdiri 450 jamaah.
“Alokasi kuota kita untuk haji masih sebesar itu. Mudah-mudahan 2022 ini sudah bisa haji, bahkan kuotanya 100 persen,” katanya.