Home Lingkungan Perhutani Bangun Pabrik Biomassa Tanaman Gamal

Perhutani Bangun Pabrik Biomassa Tanaman Gamal

Rembang, Gatra.com - Direktur Utama (Dirut) Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan saat ini pihaknya terus menggenjot penanaman Gamal (Cleriside) sebagai bahan dasar biomassa. Kandungan kalori tanaman gamal hampir sama seperti batubara, sehingga efektif menjadi energi baru terbarukan untuk kebutuhan PLN. 

“Kami termasuk salah satu dari beberapa BUMN yang mendapatkan tugas memikirkan energi baru terbarukan, untuk mengurangi ketergantungan batubara yang dipakai pembangkit listrik PLN, “ katanya saat meninjau langsung lokasi pembangunan Pabrik Biomassa di Desa Landoh, Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (7/1). 

Wahyu memastikan Pembangunan Pabrik Biomassa akan dimulai pada awal tahun ini. 

"Kami pastikan bahwa pabrik Biomassa akan berdiri awal tahun ini  dan akhir tahun harus sudah bisa beroperasi," ucap Wahyu. 

Wahyu mengatakan hingga akhir tahun 2021 luas tanaman Gamal yang sudah ditanam seluas 27 ribu hektar. Sementara untuk masa panen tanaman ini selama 3 tahun. 

"Kami optimis untuk kedepanya akan semakin berkembang, mengingat bahwa bahan baku gamal ini sangat berkesinambungan. Jadi usai dipanen akan ada trubusannya lagi," jelasnya. 

Sementara, Administratur KPH Mantingan Marsaid mengatakan untuk tanaman Gamal  di KPH Mantingan sudah siap sebagai penyuplai bahan bakar terbarukan yang ramah lingkungan. 

Marsaid membeberkan pengembangan tanaman gamal di wilayahnya berlangsung sejak tahun 2019 lalu. Jika ditotal sampai sekarang, luasnya sudah 2.500 hektare.

“Rinciannya 1.814 hektare tahun 2019, kemudian 375 hektare tahun 2020 dan di tahun 2021 ada 311 hektare," ucapnya. 

Selain mengembangkan pohon Gamal sebagai energi terbarukan, Perhutani kata Wahyu juga menerima tugas dari Pemerintah untuk mengembangkan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) untuk bahan baku tebu pabrik gula. 

Tahun 2022, pihaknya akan menambah lagi tanaman tebu seluas 5.500 hektare. 

"Kita sudah menanam tebu di Divisi Regional Jawa Timur tepatnya di Jombang dan Ngawi 600 hektare. Kita ingin produktifitas lahan yang kita kelola ini meningkat untuk pendapatan perusahaan dan juga ikut mengembangkan program pemerintah sesuai slogan sebagai  BUMN untuk negeri," ujarnya. 

360