New York, Gatra.com - Dewan Keamanan PBB akan bertemu secara tertutup pada hari Senin (10/1) untuk membahas uji rudal hipersonik seperti yang dikatakan Korea Utara.
Pernyataan itu diungkapkan sumber-sumber diplomatik PBB dikutip kantor berita AFP, Jumat (7/1).
“Pertemuan itu diminta oleh Amerika Serikat, Prancis dan Inggris - tiga dari lima anggota tetap Dewan Keamanan - serta Irlandia dan Albania,” kata sumber itu, pada Kamis.
Pada tahun 2017, Dewan Keamanan dengan suara bulat meloloskan tiga set sanksi ekonomi setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir dan rudal.
Diplomat tersebut menyebut, tidak ada deklarasi atau agenda lain bersama yang diharapkan setelah pertemuan pada Senin nantinya. Kendati akan ada pernyataan bersama yang kemungkinan akan dikeluarkan sebelum atau sesudah pertemuan tersebut.
Sebelumnya, Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), sebuah outlet media pemerintah, mengatakan bahwa rudal Rabu telah membawa "hulu ledak meluncur hipersonik" yang "tepat mencapai target 700 km (435 mil). Tidak diidentifikasi lokasi peluncuran tersebut.
Dengan meluncurkan hulu ledak itu, seolah memberi sinyal kemampuan "baru" Korea, dapat bergerak 120 kilometer ke samping setelah terlepas dari peluncur untuk menyerang target.
Peluncuran itu adalah uji coba kedua yang dilaporkan, dari apa yang diklaim Pyongyang sebagai rudal hipersonik, setelah uji coba serupa pada September lalu.
Amerika Serikat, Jepang dan Kanada termasuk di antara mereka yang dengan cepat mengutuk peluncuran hari Rabu, itu dan mereka menyatakan bahwa itu telah melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan. Mereka mengancam tindakan tersebut dan dampak keselamatan di kawasan serta masyarakat internasional.
Pyongyang berpendapat bahwa pengembangan lanjutan dari teknologi senjatanya diperlukan untuk mempertahankan diri dari kemungkinan invasi Amerika.