Banjarmasin, Gatra.com - Hipertensi atau darah tinggi, menjadi penyakit yang paling banyak diderita warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Selain gaya hidup dan malas berolahraga, penyakit hipertensi juga dipicu menjamurnya cafe yang menyuguhkan menu utama minuman kopi berbagai varian rasa, yang mengandung kader cofein yang cukup tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengungkapkan, hipertensi tidak hanya menyerang orang yang berusia diatas 50 tahun, namun juga diderita anak muda atau usia produktif.
"Dari 700 ribu lebih warga Kota Banjarmasin, lebih dari 20 persennya mengidap hipertensi. Ini menjadi perhatian serius kami di jajaran kesehatan. Karena hipertensi juga bisa memicu penyakit jantung dan penyakit lainnya," ujarnya, kepada Gatra.com, Kamis (6/1).
Machli mengatakan, selain doyan ngopi, faktor pemicu penyakit hipertensi adalah, tingkat stres yang tinggi akibat pandemi Covid-19. Masyarakat banyak stres akibat pemberlakuan PPKM, banyak masyarakat yang harus beraktivitas di dalam rumah.
Penyakit berikutnya yang paling banyak diderita warga kota berjuluk "Seribu Sungai" itu adalah, gula darah atau diabetes mellitus, impeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan jantung.
Upaya yang dilakukan jajaran Dinkes Kota Banjarmasin untuk meminimalisir peningkatan kasus penyakit tersebut, ujar Machli, diantaranya dengan memperkuat pelayanan di tingkat premier.
"Masyarakat kita memiliki kemampuan dalam mengatur persoalannya sendiri dalam membangun kemandirian hidup sehat. Hipertensi bisa dicegah dengan menghindari stres, menghindari rokok dan minuman beralkohol," katanya.
Machli mengatakan, kesehatan hidup masyarakat akan lebih meningkat dan bisa terjaga dengan menjalankan gaya hidup sehat.
"Termasuk juga dengan melakukan vaksinasi Covid-19. Ini salah satu upaya kita membangun herd imunity untuk warga Banjarmasin," katanya.