Bantul, Gatra.com – Warga Bantul, Nuryadi (51), ditangkap Polres Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, karena mencabuli putri kandungnya. Perbuatan itu dilakukan sejak AR (17), putrinya itu SD hingga kini SMK.
Lewat jumpa pers pada Rabu (5/1/2022), Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan Nuryadi dicokok setelah terbukti melakukan tindak pidana pencabulan pada putri kandungnya saat disidang oleh warga Dusun Karangasem, Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak. Warga bahkan mengancam akan membunuh Nuryadi jika mengulangi tindakan bejatnya itu.
“Kasus ini bergulir sejak korban masih 5 SD. Dari keterangan korban, saat SD dia mengalami pelecehan sebanyak lima kali, SMP 7 kali, dan SMK sempat beberapa kali,” jelas Ihsan.
Diduga tertekan akibat perbuatan ayahnya, AR kemudian curhat ke guru BP-nya di sekolah.
“Pelaku mengalami kelainan hiperseks. Sebelumnya, pelaku pernah menghamili adik istrinya dan hasil hubungan diangkat anak oleh pelaku,” lanjut Kapolres.
Aksi pencabulan Nuryadi, yang berprofesi sebagai pandai besi, dilakukan saat rumah sepi. Menurut Kapolres, korban sudah melaporkan tindakan bejat sang ayah ini ke ibu dan kakak kandungnya, namun tidak digubris. Selama itu pula, korban berusaha menutupi pencabulan itu hingga menyebabkan dirinya tertekan.
“Pelaku selalu mengancam korban tidak akan diberi uang dan tidak diakui anak jika tidak melayani permintaannya. Kita kenakan pasal dalam UU Perlindungan Anak dengan hukuman 5-15 tahun penjara,” terangnya.
Petugas dari Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Dinas Sosial Bantul, Muhammad Zainul Zain, yang mengawal kasus ini menceritakan kasus terungkap saat warga menyidang Nuryadi pada Minggu (2/1) malam.
“Setelah adanya pengakuan, warga marah dan berniat membunuh karena sebelumnya pelaku sudah diancam jika berbuat zina lagi dengan keluarga akan dihukum. Makanya kita amankan ke Polres,” katanya.
Zainul mengutarakan, selain anak kandung dan adik ipar, adik ipar yang lain juga menjadi korban kebejatan Nuryadi. Perempuan itu hamil dua bulan dan akhirnya bunuh diri dengan membakar diri.
Zainal mengungkapkan keseharian Nuryadi terkesan culun. Pihak keluarga tidak melaporkan tindakan Nuryadi diduga karena takut pada ilmu kebal yang konon dimiliki pria tersebut. “Urat malunya sudah putus. Warga masih marah,” jelasnya.
Di hadapan media, Nuryadi yang mengaku menyesal sempat memohon kepada keluarganya untuk dijenguk dan dirinya bakal meminta maaf.
“Menyesal pak. Saya sehat dan saya ingin keluarga menjenguk karena saya ingin meminta maaf,” katanya.