Sydney, Gatra.com - Kasus COVID-19 Australia menyentuh level tertinggi baru pada hari Selasa, di tengah lonjakan varian omicron di dua negara bagian terpadat.
Jumlah pasien rawat inap di negara bagian New South Wales, melampaui rekor yang dicapai selama penyebaran wabah delta.
Kantor berita Reuters, Selasa (4/1) melaporkan, pasien yang dirawat di rumah sakit New South Wales naik menjadi 1.344, dan menjadi puncak pandemi baru, melampaui 1.266 yang dicapai September lalu selama gelombang serangan Delta. Jumlahnya ini meningkat lebih dari dua kali lipat dalam seminggu.
Tercatat rekor 47.799 infeksi telah dilaporkan di Australia sejauh ini pada hari Selasa, dan itu melampaui tertinggi sebelumnya 37.212 sehari. Empat kematian baru terdaftar.
Terlepas dari rekor lonjakan infeksi yang dipicu strain omicron, tingkat vaksinasi dosis ganda hampir 92 persen pada orang di atas 16 tahun, juga telah membantu Australia menjaga tingkat kematian lebih rendah daripada wabah virus sebelumnya.
Pihak berwenang tidak merinci varian virus corona yang menyebabkan kematian, meskipun pejabat New South Wales mengatakan sudah 74 persen pasien di unit perawatan intensif negara bagian, itu sejak 16 Desember terinfeksi varian delta.
Australia berjuang melawan kekurangan tes antigen cepat, penundaan dengan hasil PCR dan penutupan mendadak sejumlah tempat pengujian, dengan laboratorium patologi akibat banyak tes.
Perdana Menteri Scott Morrison tetap mengesampingkan tanggungan orang yang ingin melakukan mengujian COVID-19.
“Masalahnya saat ini adalah kurangnya (tes antigen cepat) benar-benar menghambat tanggung jawab pribadi dan itu adalah kekecewaan dalam pengelolaan COVID saat ini,” kata wakil presiden Asosiasi Medis Australia, Chris Moy, kepada Radio ABC, Selasa.
Regulator persaingan usaha Australia mengatakan akan membentuk tim untuk memeriksa adanya keluhan masyarakat mengenai tuduhan mendongkrak harga untuk pemeriksaan tes antigen cepat di rumah.
Rekor lonjakan infeksi dan rawat inap terjadi ketika 2 juta lebih warga Australia memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster COVID-19. Mereka mulai penyuntikan pada Selasa setelah pihak berwenang mempersingkat waktu tunggu antara suntikan kedua dan ketiga, menjadi empat bulan.
Lebih dari 2,5 juta orang Australia sejauh ini telah menerima suntikan booster, yang disebut oleh pejabat kesehatan dapat mencegah lebih banyak rawat inap dan angka kematian.
Australia pada hari Selasa melampaui setengah juta kasus virus corona sejak pandemi dimulai, dengan hampir 50 persen dilaporkan dalam dua minggu terakhir. Namun, angka 547.160 kasus dan 2.270 kematian di negara itu masih lebih rendah dari jumlah yang terlihat di banyak negara lainnya.