Jakarta, Gatra.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani pada Desember 2021 sebesar Rp4.773 per kilogram (kg). Nilai ini naik 2,64% dibanding harga gabah kualitas yang sama di bulan sebelumnya.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menambahkan bahwa rata-rata harga beras di penggilingan pada Desember 2021 tercatat sebesar Rp9.348 per kg. Nilai itu meningkat 1,08% dibandingkan rata-rata harga beras di penggilingan pada November 2021.
“Sedangkan, rata-rata harga beras grosir mengalami kenaikan 0,52% daripada kondisi November 2021. Adapun harga beras eceran di bulan Desember 2021 juga mengalami peningkatan sebesar 0,33%,” ungkap Margo dalam konferensi pers, Senin (3/1).
Selama Desember 2021, BPS mencatat sejumlah 1.387 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi. Sebanyak 55,59% (771) di antaranya merupakan transaksi GKP, kemudian 27,97% (388) transaksi gabah kering giling (GKG), dan 16,44% (228) transaksi gabah luar kualitas.
Harga gabah tertinggi di tingkat petani pada Desember 2021 senilai Rp7.500 per kg, dan harga terendah Rp3.400 per kg. Harga tertinggi tersebut berasal dari kualitas GKG varietas Mayang di Kalimantan Tengah. Sedangkan, harga terendah berasal dari luar kualitas Ciherang di Jawa Timur.
Margo menuturkan, survei harga produsen beras di penggilingan pada Desember 2021 dilakukan terhadap 1.126 observasi beras di penggilingan pada 864 perusahaan penggilingan di 31 provinsi.
BPS mencatat, jumlah observasi beras di penggilingan didominasi kualitas premium sebanyak 515 observasi (45,74%), diikuti kualitas medium sejumlah 472 observasi (41,92%), serta luar kualitas sebanyak 139 observasi (12,34%).
Secara rinci, rata-rata harga beras di penggilingan kualitas premium senilai Rp9.673 per kg (naik 1,4% daripada November 2021), kualitas medium sebesar Rp9.128 per kg (naik 0,62%), serta luar kualitas sebesar Rp8.889 per kg (naik 2,04%).