Home Teknologi Taun 2035, Indonesia Butuh 90 Juta Talenta Digital AI

Taun 2035, Indonesia Butuh 90 Juta Talenta Digital AI

Jakarta, Gatra.com - Guna memenuhi kebutuhan talenta digital, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkomitmen untuk memyiapkan berbagai pelatihan yang berkenaan dengan Kecerdasan Artifisial (AI).
 
Sekretaris Direktorat Jenderal Tinggi, Riset, dan Teknologi, Paristiyanti Nurwardani menyampaikan, pelatihan tersebut direncanakan akan menyasar ribuan mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan talenta digital AI Indonesia.
 
"Tahun 2035 Indonesia memerlukan 90 juta talenta digital untuk menyiapkan ahli kompetensi mahasiswa yang memiliki sertifikat di bidang AI. Di tahun 2021 kemarin, kami sudah menyiapkan lebih dari 62 ribu talenta digital," kata Paris dalam Taklimat Media secara daring, Senin (3/1).
 
Sedangkan untuk tahun 2022 ini, Paris menyebut bahwa pihaknya menargetkan peningkatan talenta digital AI sebanyak 200 ribu mahasiswa. Dan jumlah tersebut juga dicangkan untuk bisa mendapatkan sertifikat nasional maupun internasional.
 
"Dan peningkatan tentu kami terus canangkan. Dimana pada tahun 2023 kami canangkan peningkatan sebanyak 3 kali lipat yaitu sebanyak 600 ribu mahasiswa yang bertalenta digital," imbuhnya. 
 
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam, menambahkan bahwa untuk mendukung akselerasi transformasi digital dan meningkatkan kualitas layanan di pendidikan tinggi, pihaknya telah resmi meluncurkan empat aplikasi dan satu fasilitas. 
 
Kelima hal tersebut antara lain Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA), Satu Dikti, Single Sign-On (SSO), Neo Feeder, serta Dikti AI Centre. Selain mengakselerasikan kemajuan AI, penghadiran sarana tersbeu juga mampu memberikan transparansi dalam pelayanan yang diberikan oleh Ditjen Diktiristek sehingga dapat diikuti oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia. 
 
"Tujuan dari Dikti AI Centre ini adalah untuk mengakselerasikan kemajuan AI yang di mana mahasiswa membutuhkan akselerasi dalam mendukung program MBKM dan turunannya. Upaya ini juga diluncurkan untuk mempercepat pelayanan dan menyediakan layanan yang transparan sehingga secara mudah dapat diikuti oleh proses kelembagaan sehingga integritas sistem semakin kita utamakan," tandasnya.
202