Home Sumbagsel BMKG: Dampak La Nina, Curah Hujan di Sumsel Meningkat

BMKG: Dampak La Nina, Curah Hujan di Sumsel Meningkat

Palembang, Gatra.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan (Sumsel) mengungkapkan kilas balik cuaca dan iklim sepanjang tahun 2021.

Kepala Stasiun Klimatologi Sumsel, Wandayantolis, mengatakan selama tahun 2021 terdapat beberapa catatan cuaca dan iklim di Sumsel yang cukup signifikan. Peningkatan curah hujan salah satunya.

“Curah hujan harian tertinggi sebesar 228 mm dan terjadi pada 11 Juli 2021 di Simpang - OKU Selatan. Bahkan, La Nina 2021 juga menyebabkan terjadinya kenaikan curah hujan pada periode musim hujan mulai Juli sebesar 10 hingga 40 persen, kecuali pada Oktober 2021,” ujarnya di Palembang, Senin (3/1).

BMKG juga mencatat suhu maksimum selama tahun 2021 adalah sebesar 35.2 derajat Celcius, terjadi pada 26 Juni, serta 9 dan 24 Oktober 2021. Adapun suhu maksimum tertinggi yang pernah tercatat selama 30 tahun terakhir yaitu sebesar 37.4 derajat Celcius yang terjadi pada 5 November 2019.

Kemudian, untuk suhu minimum yang terjadi sebesar 22.0 derajat Celcius pada 25 Desember 2020 dan 14 September 2021. Adapun suhu minimum terendah yang terjadi selama 30 tahun sebesar 17.6 derajat Celcius pada 25 Desember 1992.

Adapun periode musim hujan terpanjang terjadi di Sri Gunung, Bayung Lencir dengan durasi sampai 10 bulan. Sedangkan periode musim hujan terpendek, terjadi di Kikim Selatan, Kabupaten Lahat dengan durasi kurang dari dua bulan.

Sedangkan periode musim kemarau terpanjang terjadi di Lembak - Muara Enim dengan durasi hampir delapan bulan. Sedangkan periode musim kemarau terpendek terjadi di Pagar Gunung, Kabupaten Lahat dengan durasi hanya satu bulan.

Dikatakannya, kondisi dinamika atmosfer yang semakin sulit diprediksi dan keberadaan perubahan iklim seyogyanya membuat semuanya semakin peduli.

“Amati, pahami, siap dan siaga iklim. Semoga tahun 2022 (cuaca dan iklim) lebih baik daripada sebelumnya,” katanya.

1280