Jakarta, Gatra.com – Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, menyebut bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi sangat penting diterapkan sekarang, terutama di sektor pendidikan tinggi.
Ismail menyebut tiga jenis kecerdasan digital yang wajib dimiliki oleh perguruan tinggi supaya Indonesia tak ketinggalan dari negara-negara lain di bidang teknologi. Ketiga jenis kecerdasan digital tersebut adalah digital citizenship, digital creativity, dan digital competitiveness.
“Yang pertama digital citizenship, di mana kita bisa menggunakan teknologi digital, handphone, internet, laptop, untuk mencari informasi,” kata Ismail dalam sebuah webinar yang digelar pada Senin, (3/2/2021).
“Yang kedua, digital creativity. Sudah jelas ya, kata kreativitas berarti menciptakan. Kita bisa menciptakan knowledge baru, bikin aplikasi, bikin tulisan, bikin karya apa pun di internet,” imbuh Ismail.
“Yang terakhir, digital competitiveness. Setelah kita bisa menciptakan company, produk, peluang kerja yang baru juga,” kata Ismail.
Agar pemanfaatan AI bisa maksmial, ketiga jenis kecerdasan digital di atas, kata Ismail, harus terpenuhi. Terlebih lagi soal daya saing digital (digital competitiveness) dengan negara-negara lain.
Ismail menyebut bahwa posisi daya saing digital Indonesia masih sangat rendah di antara negara-negara dengan jumlah populasi di atas 20 juta orang. Indonesia masih kalah dibandingkan negara tetangga, Filipina, per data Media Kernels Indonesia pada tahun 2019. “Kenapa? Karena kita belum siap ke arah sana, menciptakan produk yang baru berdasarkan teknologi digital,” kata Ismail.
Sementara itu, di sisi lain, Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), meluncurkan lima aplikasi transformasi digital di awal tahun ini. Kelima aplikasi tersebut adalah Sistem Informasi Kelembagaan (SIAGA), Satu Dikti, Single Sign On (SSO), Neo Feeder, dan Dikti Artificial Intelligence (AI) Centre.
Dikti meluncurkan lima aplikasi tesebut dalam rangka mendukung akselerasi transformasi digital dan upaya meningkatkan kualitas layanan guna menciptakan proses belajar mengajar di dunia pendidikan tinggi yang lebih baik.