Karanganyar, Gatra.com - Realisasi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah Kabupaten Karanganyar tahun anggaran 2021 belum tuntas. Terdapat sejumlah kendala realisasi dari pengguna anggaran.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Karanganyar Kurniadi Maulato memperoleh catatan realisasi APBD 2021 per 31 Desember 2021 pukul 10.30 WIB.
Dari target pendapatan Rp2.147.693.084.000 terealisasi Rp2.087.318.014.248 atau 97,19 persen. Kemudian target belanja Rp 2.295.955.365.000 terealisasi Rp2.037.977.714.393 atau 88 persen. Sedangkan pembiayaan Rp148.262.281.000 terealisasi Rp207.380.886.332 atau lebih dari 100 persen.
“Catatan akuntansi closing pada pukul 24.00 WIB. Masih ada waktu catatan realisasinya bertambah. Item yang belim masuk seperti pendapatan dari BLUD dan belanja BOS. Harapannya pendapatan melebihi target dan belanja daerah optimal,” katanya.
Dalam catatannya, serapan belanja APBD Kabupaten Karanganyar pada tiga pekan lalu di angka 85 persen. Capaian itu melampaui rata-rata nasional sebesar 77 persen.
“Pada tiga pekan lalu, belanja kita masuk rangking 20 besar terbaik nasional,” katanya.
Ia tak memungkiri aneka kendala dialami instansi pengguna anggaran dalam menuntaskan kegiatannya. Terkadang realisasi tidak maksimal bukan berarti kinerja memble. Bisa terjadi karena efisiensi.
“Nggak bisa 100 persen, bisa jadi efisiensi lelang dan perkembangan di kegiatan OPD. Terutama di DAK,” katanya.
Sekretaris Daerah Pemkab Karanganyar, Sutarno mengatakan administrasi keuangan dan aset membutuhkan kroscek. Catatannya yang rapi menentukan persepsi BPK terhadap penyelenggaraan pemerintahan dan anggaran pemerintah daerah.
“Dalam rangka WTP (wajar tanpa pengecualian) memang perlu kroscek. Perlu lebih teliti,” katanya.