Quebec, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Quebec, Kanada mengeluarkan aturan penguncian menjelang perayaan malam tahun baru. Lebih dari 8,5 juta warga Kanada telah diperintahkan untuk tetap berada di rumah selama perayaan malam Tahun Baru.
Pemerintah provinsi Quebec memberlakukan aturan jam malam dan larangan pertemuan pribadi di tengah penyebaran varian Omicron.
Perdana Menteri Quebec Francois Legault mengumumkan kebijakan tersebut pada Kamis (30/12), dengan mengatakan bahwa kebijakan itu mulai berlaku pada pukul 10 malam pada Jumat (31/12) malam atau tepat pada malam pergantian tahun.
Francois memberi peringatan bahwa lonjakan kasus Covid-19 dapat membanjiri sistem perawatan kesehatan di daerah itu.
"Jika kami tidak melakukan apa-apa, ada risiko nyata bahwa rumah sakit akan penuh sesak selama beberapa pekan ke depan dan kami tidak akan lagi dapat merawat semua orang," ujarnya, kepada rt.com, Jumat (31/12).
Aturan jam malam akan diperpanjang dari jam 10 malam hingga jam 5 pagi, jam utama untuk perayaan tahun baru. Siapa pun yang terlihat di luar rumah sepanjang jam itu akan dimintai keterangan oleh pihak berwenang untuk menjelaskan ke mana mereka pergi. Pelanggar aturan ini akan didenda antara 1.000 hingga 6.000 dolar Kanada.
Kendati, terdapat beberapa kelompok yang dibebaskan dari aturan berpergian, yakni orang sakit yang membutuhkan penanganan medis, orang yang memiliki tugas mendesak, dan mereka yang bepergian karena alasan kemanusiaan.
Selain itu, Pemerintah Quebec turut menangguhkan seluruh pertandingan olahraga dan acara makan bersama di dalam ruangan di Quebec sejak Kamis. Kapasitas tempat-tempat ibadah juga dibatasi hanya untuk 25 orang, dengan pengecualian pada acara pemakaman.
Kanada telah mencapai tingkat vaksinasi yang cukup tinggi, yakni sekitar 76% dari populasinya telah menerima dosis kedua, namun munculnya varian Omicron telah memicu kekhawatiran baru.
Legault berpendapat bahwa provinsi itu sekarang tengah menghadapi pekan-pekan terburuk selama pandemi. Quebec telah mencatatkan rekor jumlah infeksi harian yang tinggi, yang diperkirakan akan melebihi 16.000 pada Jumat ini.
"Kita semua lelah dengan penguncian, tetapi kami bersikeras bahwa itu adalah bentuk tanggung jawab untuk melindungi warga negara." ujarnya.