Madhya Pradesh, Gatra.com- Polisi India telah menangkap seorang pemimpin agama Hindu karena diduga membuat pidato menghina ikon kemerdekaan India Mohandas Karamchand Gandhi dan memuji pembunuhnya.
Pada sebuah acara di mana seruan untuk membantai Muslim dilontarkan, Kalicharan Maharaj mengatakan Gandhi 'menghancurkan' negara saat dia memberi penghormatan kepada Nathuram Godse, pembunuh Gandhi. Al Jazeera, 30/12.
Gandhi, yang dihormati di India sebagai Mahatma (Jiwa Agung), ditembak mati oleh seorang garis keras Hindu selama pertemuan doa di ibu kota India pada tahun 1948.
Organisasi-organisasi Hindu kemudian menuduh Gandhi bersimpati terhadap Muslim selama pembagian anak benua India oleh penjajah Inggris pada tahun 1947 menjadi India dan Pakistan.
Kalicharan Maharaj ditangkap di negara bagian Madhya Pradesh pada Kamis karena diduga mempromosikan kebencian antara kelompok-kelompok agama dalam sebuah pidato awal bulan ini, kantor berita Press Trust of India mengutip petugas polisi Prashant Agrawal.
Menurut laporan media, Maharaj mengatakan "Gandhi menghancurkan negara ... salam untuk Nathuram Godse, yang membunuhnya".
Dia akan didakwa secara resmi di pengadilan setelah polisi menyelesaikan penyelidikan. Jika terbukti bersalah, dia bisa dipenjara hingga lima tahun.
Oposisi juga menuntut penangkapan beberapa pemimpin agama Hindu berjubah kunyit yang menyerukan pembantaian minoritas Muslim di parlemen agama tertutup, yang dikenal sebagai Dharam Sansad, awal bulan ini di kota suci utara Haridwar.
Pertemuan itu dihadiri oleh setidaknya satu politisi dari Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, kata laporan media setempat.
Polisi di negara bagian Uttarakhand, yang diperintah oleh BJP sayap kanan, mengatakan mereka menanyai para tersangka, tetapi tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Serangan oleh garis keras Hindu terhadap Muslim dan minoritas lainnya telah meningkat setelah Modi berkuasa pada tahun 2014, dan memenangkan pemilihan ulang telak pada tahun 2019. Muslim terdiri hampir 14 persen dari 1,4 miliar penduduk India.
Sementara itu, sekelompok pengacara telah menulis surat kepada Ketua Mahkamah Agung India, NV Ramana, memintanya untuk mengambil tindakan atas seruan pembantaian terhadap Muslim.
Pengacara dalam surat mereka mengatakan setidaknya dua "peristiwa dan pidato yang disampaikan baru-baru ini ... bukan hanya pidato kebencian tetapi merupakan seruan terbuka untuk pembunuhan seluruh komunitas".
“Pidato para pembicara menimbulkan ancaman besar tidak hanya bagi persatuan dan integritas negara kita, tetapi juga membahayakan kehidupan jutaan warga Muslim,” kata mereka.
Pada Senin, anggota berbagai organisasi mahasiswa mengadakan protes di luar gedung Uttarakhand Bhavan di New Delhi terhadap pertemuan kebencian Haridwar.