Jakarta, Gatra.com – Deputi Bidang Perencanaan dan Evaluasi Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Satyawan Pudyatmoko mengatakan pada tahun ini BRGM melakukan perencanaan restorasi gambut seluas 1,2 juta hektare.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan “Refleksi Akhir Tahun 2021 Badan Restorasi Gambut dan Mangrove” di Graha Gamma, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, (30/12).
Satyawan mengatakan sebetulnya mereka telah merencanakan lebih dari angka tersebut, yakni seluas 1,43 juta hektare di 108 Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG). “Kalau kita total luasnya, yang telah kita rencanakan sebenernya lebih. Jadi tidak 1,2 [hektare] tapi kita menuntut untuk 1,43 hektare,” katanya.
Selain itu, lanjut Satyawan, mengingat perencanaan yang ditugaskan kepada mereka sebenarnya harus mengacu pada Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG), maka mereka juga sudah memfasilitasi penyusunan RPPEG di 6 provinsi. “Ini yang untuk gambut,” ucapnya.
Kemudian terkait perencanaan percepatan rehabilitasi mangrove, Satyawan mengatakan bahwasanya mereka mendapatkan tugas sampai tahun 2024 mendatang guna melakukan perencanaan rehabilitasi mangrove seluas 600 ribu hektare di 9 provinsi. “Untuk perencanaan di aplikasi mangrove, ini memang tugas baru yang diberikan kepada kami,” terangnya.
“Untuk mendapatkan gambaran bagaimana rehabilitasi mangrove itu akan dicapai, karna ini awal, untuk rehabilitasi mangrove ini, kita buat atau kita susun. Yang pertama adalah roadmap,” tambah Satyawan.
Ia menerangkan roadmap di sini merupakan roadmap rehabilitasi mangrove. Di mana itu sebagai dokumen untuk menyatukan program di kementrian/lembaga dan juga untuk sektor-sektor privat, sektor industri, dengan membuat lokasi-lokasi prioritas rehabilitasi.
“Lokasi-lokasi prioritas rehabilitasi ini berdasarkan pada peta mangrove nasional yang disusun oleh [Kementerian] LHK [Lingkungan Hidup dan Kehutanan],” ujar Satyawan.
Adapun selain lokasi, ia mengatakan bahwa BRGM akan merencanakan terkait kelembagaan dan juga pendanaan untuk masing-masing lokasi rehabilitasi mangrove. “Kita pada tahun ini telah melakukan rehabilitasi seluas 33 ribu hektare. Jadi masih banyak hutang yang harus dibayar sampai dengan tahun 2024, sehingga target kita ada 600 ribu hektare,” tandas Satyawan.