Tegal, Gatra.com- Penemuan mayat bayi tanpa kepala sempat menggegerkan warga di Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/11) lalu. Hasil penyelidikan polisi, bayi tersebut ternyata hasil aborsi.
Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat mengungkapkan, Satuan Reserse Kriminal telah melakukan penyelidikan terkait penemuan mayat bayi di Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana pada Kamis (11/11). Dari penyelidikan itu terungkap jika bayi itu sengaja digugurkan oleh SF (22), warga Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.
"SF diketahui sebelumnya hamil, lalu menggugurkan kandungannya dan dibuang ke sungai," kata Kapolres Tegal Kota AKBP Rahmad Hidayat saat konferensi pers pengungkapan kasus di Mapolres Tegal Kota, Kamis (30/12).
Rahmad membeberkan, SF menggugurkan bayi yang dikandungnya pada 6 November 2021 sekitar pukul 03.00 WIB di rumahnya. Tindakan aborsi itu dilakukan SF dengan meminum teh pelangsing. "Saat digugurkan, kondisi bayi sudah meninggal dunia. Setelah itu, SF menguburkan jasadnya di halaman rumah," ujarnya.
Lantaran diguyur hujan, jasad bayi yang terbungkus plastik tersebut kemudian menyembul ke atas tanah dan dibuang oleh orang tua SF ke sungai lantaran dikira adalah bangkai hewan. "Jasad bayi dibuang ke sungai dan hanyut hingga sejauh enam kilometer dan sampai di wilayah Kelurahan Krandon," ujar Rahmad.
Rahmad mengatakan, SF dikenakkan pasal 346 juncto pasal 181 KUHP dengan ancaman hukuman penjara empat tahun. "SF melakukan tindakan aborsi sehingga dikenakkan proses hukum," tandasnya.
Kepala Satreskrim Polres Tegal Kota AKP Vonny Farizky menambahkan, motif SF melakukan perbuatannya yakni malu lantaran mengandung bayi hasil hubungan intim dengan kekasihnya.
"SF menyembunyikan kehamilannya lalu menggugurkan kandungannya karena malu dengan keluarganya dan mungkin tertekan karena sudah mau menikah," ujarnya.
Vonny mengatakan, SF meminum teh yang berfungsi untuk diet agar kandungannya bisa cepat digugurkan. Teh ini bisa dengan mudah dibeli di apotik maupun warung.
"Teh itu mengurangi protein yang dimakan sehingga membuat janin lemah. Mungkin SF mendapat informasi dari internet terkait teh tersebut," ungkapnya.
Menurut Vonny, SF yang diketahui memiliki gangguan psikologis menggugurkan kandungannya seorang sendiri. Keluarga dan kekasihnya tidak mengetahui perbuatan tersebut.
"Dia menggugurkan di rumah, lalu dikubur di halaman rumah. Kemudian dari pihak keluarga, curiga ada plastik yang bau dan dikerubungi lalat. Dipikir itu bangkai hewan, tidak dilihat dulu, dan karena kondisi hujan jadi dibuang ke sungai," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penemuan mayat bayi menggegerkan warga Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal, Kamis (11/11). Mayat bayi itu ditemukan mengambang di saluran air oleh warga yang sedang bekerja bakti. Warga sempat mengira bayi dengan kondisi tanpa kepala tersebut adalah boneka.