_thumb.jpg "Bupati Manggarai Barat Minta Masyarakat Harus Berantas Judi Online")
_(1)_11zon1_thumb.jpg "Keluarga Optimistis Menangkan PSU DPD RI Eks Terpidana Kasus Suap")
.jpg)
Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyebut bahwa pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas akan tetap bisa dilakukan meski Indonesia saat ini tengah was-was akan sebaran Varian Omicron.
Salah satu alasan PTM terbatas masih bisa dilakukan, sambung Muhadjir, adalah fakta bahwa pemerintah terus melakukan dorongan pelaksaan vaksinasi untuk anak.
"PTM terbatas mesti dijalankan. Konsepnya, PTM terbatas terus berjalan seiring vaksinasi yang digencarkan," papar Muhadjir saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator PMK, Jakarta, Kamis (29/12).
Meskipun begitu, Muhadjir juga mengakui target 26,5 juta vaksinasi anak belum tercapai. Sehingga, ditengah terus berjalannya PTM terbatas, dirinya berharap seluruh elemen bisa terus melakukan akselerasi pemberian vaksin, khususnya pada anak usia 6-11 tahun.
"Sekarang target kita kan dari 26,5 juta, mungkin awal tahun nanti bisa 10 sampai 15 juta (vaksinasi anak). Tidak apa-apa PTM tetap jalan sambil Vaksinasi juga jalan," tutur Muhadjir.
Muhadjir memprediksi, vaksinasi anak bisa berjalan dengan cepat. Sebab vaksinasi anak bisa dilakukan di sekolah. Artinya, sembari anak berkesempatan kembali bersekolah, secara paralel anak pun akan bisa mengenal dan mengetahui informasi vaksinasi yang berjalan di sekolah tersebut.
"Contohnya, kemarin saya berkunjung ke Bekasi, itu kerjasama antara Puskesmas dan sekolah akan baik. Selama ini juga terus kita libatkan sekolah, orang tua diminta dampingi (anak) dan harus ada persetujuan kan dari orang tua. Orang tua harus tanda tangan kalau dia setuju anaknya divaksin," pungkasnya.
