Home Hukum Sultan HB X: Libatkan Konsultan, Penanganan Klitih Rp4 Juta per Anak Terlalu Mahal

Sultan HB X: Libatkan Konsultan, Penanganan Klitih Rp4 Juta per Anak Terlalu Mahal

Yogyakarta, Gatra.com – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut penanganan kekerasan remaja atau klitih untuk satu pelaku terbilang mahal. Ia mewacanakan adanya lembaga pembinaan khusus jika orang tua tak dapat mengatasi kenakalan anak.

Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di kompleks Pemda DIY, Kepatihan, Yogyakarta, Rabu (29/12). “(Klitih) Itu ditangani ya, tapi mungkin memang kondisi riil berbeda. Anak-anak itu (mendapat) pendidikan dan pengawasannya mungkin kondisinya dulu dan sekarang berbeda. Itu yang perlu diperhatikan,” kata Sultan.

Menurut dia, klitih bisa diatasi dengan masuk ke ruang-ruang pemahaman anak dan keluarga dan berdialog, termasuk dengan melibatkan lembaga psikologi.

“Saya punya pengalaman dengan satu lenbaga konsultan untuk mengatasi kenakalan anak. Akhirnya juga kita bicara dengan orang tua, saudara, semua harus dikumpulkan, diberi pemahaman untuk dialog. Memang tidak mudah. Kalau hanya satu pelaku, satu keluarga, tapi kalau 10 orang kan 10 kepala keluarga,” tuturnya.

Namun, kata Sultan, biaya penanganan tersebut tidak murah. “Biayanya waktu itu mereka minta Rp3 juta- Rp4 juta untuk satu keluarga. Itu masih terlalu mahal. Jadi kita perlu cari lain yang lebih memungkinkan,” kata dia.

Ia mengingat, waktu kecil ada tempat pendidikan khusus di Alun-alun Kidul dan kawasanTelogo Putri, Kaliurang. Tempat semacam itu bisa menjadi solusi. “Ada tempat pendidikan untuk anak nakal di mana orang tua kewalahan dan diserahkan ke provinsi untuk dibina dan dididik,” kata dia.

Dalam beberapa hari ini, aksi klitih meruyak lagi di DIY. Sejumlah warga menjadi korban, dari luka sayat hingga kehilangan nyawa. Warganet yang geram pun mengerek tagar #YogyaTidakAman dan #SriSultanYogyaDaruratKlithih di media sosial Twitter.

296