Salatiga, Gatra.com - Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, SE, MM, melakukan panen perdana sekaligus meresmikan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Omas BIOSHI di Perumahan Dliko Undah Gg XVI, Rabu (29/12).
Wali kota juga menyerahkan bantuan bagi Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar). Turut hadir, jajaran Forkopimda serta Kepala Dispangtan, Disbudpar, dan Dinas Koeprasi-UKM.
Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada Pokdakan dan Poklahsar yang telah berpartisipasi aktif dalam pembangunan Kota Salatiga, khususnya di bidang perikanan, termasuk makanan olahan berbahan dasar ikan.
Menurut Yuliyanto, konsumsi ikan di Salatiga masih sangat kecil, diduga karena mahalnya harga ikan. Namun, dari Pokdakan Mina Omas BIOSHI menunjukkan bahwa, ternyata ikan bisa dikelola secara efisien dan efektif dengan hasil yang maksimal serta higienis.
“Oleh karena itu saya berharap ilmu tersebut nantinya bisa ditularkan ke kelompok-kelompok tani ikan lain di Salatiga, dengan harapan Kota Salatiga yang kecil ini ada sesuatu yang dibanggakan dari sektor perikanan,” ujarnya.
Dia pun meminta Dinas Pangan dan Pertanian, agar dapat mengumpulkan petani binaannya, untuk diperlihatkan dan diajarkan supaya petani di Kota Salatiga bisa sejahtera bersama. Wali Kota menandaskan, Pemerintah sudah beberapa kali menganggarkan bibit-bibit ikan kepada masyarakat. Tetapi setelah bantuan diserahkan lantas habis tidak bergulir.
Melalui kolaborasi dengan kelompok pembudidaya ikan yang sudah berhasil, masyarakat yang ingin berbudidaya ikan diharapkan bisa kembali bangkit dan tumbuh, sehingga mampu menjadi sesuatu yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi awal bangkitnya perikanan di Kota Salatiga, dan jangan merasa pesimis karena masyarakat Kota Salatiga ini pintar-pintar, bahkan Kota Salatiga baru saja mendapat predikat kategori Kota Kecil dengan masyarakat cerdas dari ITB Bandung,” tegasnya.
Ketua Pokdakan Mina Omas BIOSHI Supriyo menuturkan, saat ini pihaknya memiliki 56 kolam di Dliko dan 9 kolam rakyat di Pulutan. Dengan jumlah ikan saat ini, yakni 3.530 ekor Ikan Gurami dalam 11 kolam, 13.219 ekor ikan nila dalam 41 kolam, dan 66.137 ekor ikan lele dalam 9 kolam yang ada di Kolam Rakyat Pulutan.
Kolam dibangun sejak Mei 2020 dan mulai membudidayakan ikan pada Februari 2021. “Dilanjutkan pembudidayaan berikutnya pada April, Agustus dan November 2021, yang kemudian dilakukan panen perdana pada 29 Desember 2021,” jelasnya.
Kelompok Pembudidaya ikan tawar yang bergerak pada budidaya ikan gurami, nila, lele dan patin ini, berbasis pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dengan menerapkan CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik).
CBIB adalah proses pemeliharaan ikan dengan menjaga kualitas/mutu ikan sehingga akan memberikan hasil panen yang layak untuk dikonsumsi, bebas dari kontaminasi bahan kimia dan biologi.
Ke depan, Pokdakan ini juga akan menerapkan CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik), yaitu pedoman dan tata cara mengembangbiakkan ikan dengan cara melakukan manajemen induk, pemijahan, penetasan telur, dan pemeliharaan larva/benih dalam lingkungan yang terkontrol, melalui penerapan teknologi yang memenuhi kriteria dan persyaratan.