
Jakarta, Gatra com– Hasil survei Populix yang diikuti oleh 1.012 responden dengan mayoritas responden adalah gen Z dan milenial yang tinggal di kota-kota besar dari kelompok SES A menunjukkan bahwa mayoritas sebanyak 48% memilih untuk tidak melakukan perjalanan atau liburan akhir tahun dikarenakan masih adanya kekhawatiran akan penyebaran Covid-19.
“Sebagian besar masyarakat Indonesia berpikir perlunya mempertimbangkan liburan akhir tahun mengingat masa pandemi Covid-19 belum berakhir," ungkap Chief Executive Officer (CEO) POPULIX, Timothy Astandu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/12).
Adapun sepertiga responden telah merencanakan perjalanan akhir tahun. Waktu yang diambil adalah di minggu keempat bulan Desember, dengan masa liburan selama 3 – 7 hari. "Sementara sebagian responden (22%) merasa siap dan percaya diri untuk melakukan perjalanan liburan akhir tahun dengan pertimbangan bahwa banyak orang yang telah mendapatkan vaksin Covid-19 serta adanya kebijakan penerapan protokol kesehatan oleh pemerintah,” jelas Timothy.
Riset Populix juga menanyakan mengenai pilihan daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Destinasi domestik atau dalam negeri rupanya masih menjadi pilihan utama mereka yang akan melakukan perjalanan liburan akhir tahun. Tiga daerah tujuan wisata yang masih menjadi primadona yaitu Bali (30%), Yogyakarta (25%) dan Bandung (21%).
Sementara untuk perjalanan luar negeri, tiga negara yang paling banyak ingin dikunjungi adalah Jepang, Singapura, dan Korea Selatan, meskipun belum semua negara tersebut menerima kembali wisatawan asing.
Menariknya, meski masih dalam masa pandemi Covid-19, hasil survei Populix menunjukan bahwa penggunaan pesawat udara menjadi pilihan transportasi yang paling banyak dipilih untuk melakukan perjalanan, yaitu sebanyak 42%. Maskapai penerbangan nasional, Garuda Indonesia, menjadi pilihan utama dan paling dipercaya oleh responden (63%).
Hal ini sejalan dengan dinobatkannya Garuda Indonesia sebagai salah satu maskapai penerbangan dengan standar protokol kesehatan dan keamanan terbaik di dunia. Pilihan moda transportasi berikutnya yang banyak diminati untuk melakukan perjalanan liburan adalah kendaraan pribadi (41%).
Chief Technology Officer (CTO) Populix, Jonathan Benhi menambahkan, perkembangan teknologi juga telah memunculkan kebutuhan baru di seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah kebutuhan akan kepraktisan. Oleh karena itu, seluruh lini bisnis dituntut untuk melakukan evolusi ke ranah digital demi memenuhi kebutuhan pasar.
"Salah satu lini bisnis yang mengalami evolusi adalah bisnis travel, hal ini ditandai dengan munculnya layanan wisata berbasis digital atau yang disebut dengan Online Travel Agent (OTA)," ungkap Jonathan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, OTA menjadi pilihan utama para calon wisatawan untuk melakukan pemesanan tiket transportasi maupun akomodasi. Traveloka dan Tiket.com menjadi platform OTA yang paling banyak digunakan oleh para responden untuk memenuhi persiapan perjalanannya.
Di saat bersamaan, kembalinya minat masyarakat dalam melakukan perjalanan akhir tahun, dapat dijadikan titik pemulihan industri Horeka yang mencakup perhotelan, restoran, dan kafe di Indonesia. Hal ini dimungkinkan oleh semakin banyaknya masyarakat yang memilih hotel maupun villa sebagai akomodasi utama selama berada di destinasi liburan mereka.
Menurut Chief Operating Officer (COO) Populix, Eileen Kamtawijoyo, di masa pandemi sangatlah penting dalam memilih destinasi wisata maupun penginapan. Tempat wisata yang berpotensi membludak sebaiknya dihindari dan senantiasa patuh dalam penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Sebagian besar masyarakat Indonesia telah menyadari akan pentingnya mengikuti protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah demi meminimalkan laju penularan Covid-19 selama periode Natal dan Tahun Baru," ungkap Eileen.