Merangin, Gatra.com – Warga Desa Tanjung Benuang, Kecamatan Pamenang Selatan, Merangin, Jambi, masih enggan divaksin Covid-19, sehingga angka realisasi vaksinasi Covid-19 di desa tersebut masih sangat rendah, yakni baru sekitar 47%.
Masih enggannya warga divaksin Covid-19 itu berdasarkan pantauan Jurubicara (Jubir) Satgas Covid-19 Merangin, M Arief, yang turun ke desa tersebut, karena sebagian besar warga merasa takut disuntik.
"Selain itu warga mendapatkan isu-isu yang tidak benar mengenai vaksin Covid-19, sehingga warga jadi tidak perduli dengan vaksin tersebut. Kita setiap harinya akan turun ke desa ini guna memberikan pemahaman," ujar M Arief pada (28/12).
Warga harus tahu kalau Vaksin Covid-19 itu aman, halal, dan berkualitas untuk melindungi tubuh dari Covid-19. Untuk itu, semua warga jelang tahun baru 2022, harus sudah divaksin Covid-19.
"Kita juga akan turun ke sekolah-sekolah yang ada di desa ini, untuk melaksanakan pemahaman dan langsung menggelar vaksinasi Covid-19. Mudah-mudahan sebelum tahun baru 2022, target kita akan tercapai," ucap M Arief.
Masih enggannya warga untuk divaksin, dibenarkan Camat Pamenang Selatan, Untung. Menurutnya, setiap kali ada pelaksanaan vaksin Covid-19, tidak pernah terlihat warga datang berbondong-bondong ke lokasi vaksin.
"Kita telah ajak Kadus dan Kades menyukseskan program vaksin Covid-19 ini, tetapi memang warganya yang sangat susah untuk divaksin, sehingga capaian vaksin di desa ini sangat rendah," ujar Untung.
Terpisah, Kepala Puskesmas (Kapus) Pamenang Selatan, dr. Agie Dionvitomo, menegaskan, Puskesmas siap 24 jam melayani warga yang akan vaksin Covid-19. Bahkan petugas selalu menunggu sampai malam hari.
"Dosis kita masih sangat cukup dan di Desa Tanjung Benuang ini kita mempunyai tiga Tim Vaksinasi Covid-19 yang selalu turun ke masyarakat. Sekarang ini tinggal kemauan masyarakatnya saja yang belum tergugah," ujarnya.
Sementara itu, Sadarudin, Kades Tanjung Benuang, menjelaskan bahwa pemerintah desa sering melakukan vaksinasi, baik dari TNI-Polri dan dinas kesehatan. Ia bersama apartur desa bergerak langsung ke masyarakat.
"Kita terus melakukan vaksinasi di desa kami, semua elemen masyarakat juga kita libatkan, dan soal capaian target, kita upayakan sebab warga kami mayoritas petani. Jadi soal waktu saja yang harus disinkronkan. Dan insyaallah akhir tahun bisa tercapai target," katanya.