Padang, Gatra.com - Setelah hampir dua tahun mati suri dilanda COVID-19, wisata bahari Sumatera Barat digenjot untuk kembali menggeliat.
Salah satunya, 'Sirandah Breakthrough' yang dirancang Evential Planners dalam waktu dekat. Kegiatan akan digelar di Pulau Sirandah, Kota Padang dari 29 Desember 2021 - 1 Januari 2022.
Kegiatan 'Sirandah Breakthrough' ini terobosan wisata, sekaligus momentum mengantar akhir tahun 2021, sekaligus menyambut datangnya Tahun Baru 2022.
Pihak Evential Planners, Ayu Wulandari menjelaskan, Sirandah Breakthrough ini merupakan kegiatan positif. Terutama untuk menggeliatkan kembali pariwisata Sumbar.
"Sirandah Breakthrough ini terobosan, untuk menggiatkan kembali pariwisata. Kita harus bangkit," kata Ayu, Selasa (28/12).
Pariwisata Sumbar, menurutnya sudah terlalu lama tertidur akibat pandemi COVID-19. Maka wisata pulau penting dihidupkan agar parisiwata Sumbar kembali bergairah.
Apalagi, kata Ayu, Sumbar memiliki keindahan pantai dan pulau yang eksotis. Bila pariwisata ini hidup, dinilai akan bisa mendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sumbar.
"Makanya kita harus bangkit dan bergerak, dengan kegiatan promosi. Salah satunya melalui destinasi Pulau Sirandah," ujarnya.
Rencana ini disambut baik Wagub Sumbar, Audy Joinaldy, sebab membawa dampak positif untuk pariwisata Sumbar ke depan, terutama untuk destinasi wisata pulau.
Selama ini, sebut Audy, wisata laut yang dikenali orang hanya di Bali dan Lombok. Padahal, menurutnya destinasi laut di Sumbar tak kalah menarik dari dua daerah itu.
"Kegiatan ini seide dengan saya. Kita harus bangkit. Apalagi kita banyak destinasi yang harus dipromosikan," ungkap Audy.
Dengan ide yang sama itu, bagi politisi muda Sumbar itu, wisata pulau penting untuk dikembangkan. Salah satunya, dengan memaksimalkan beragam kegiatan promosi.
"Kapan perlu nanti lakukan iven lebih besar, dan kami dari pemerintah siap bantu. Kami memang lagi promosi besar-besaran untuk pariwisata," tandasnya.
Adapun kegiatan 'Sirandah Breakthrough' ini, bersih-bersih pantai, penanaman pohon mangrove, pelepasan penyu, eksplorasi pantai, dan talkshow dari Yayasan Garis Foundation.
Lalu, dilanjutkan music live performance, talkshow, beragam atraksi olahraga air (jetski, snorkling, diving), hingga pelepasan ratusan lampion pada malam puncak acara.
"Namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat. Acara kita batasi hanya hingga jam 1 malam," tambah M Tanjung, Ketua Komunitas Minangkabau Diver.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, Yayasan Garis Foundation, Komunitas Minangkabau Diver, Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Sumbar, UKM Diving Proklamator UBH, UNP Diving Club, dan Sumbar Kreatif Forum.