Jakarta, Gatra.com - Tim Pengabdian masyarakat Universitas Tarumanagara (Untar) mendorong agar pengembangan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), mulai menjamah tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD). 

 

Hal ini dikaji berdasarkan situasi perkembangan teknologi yang berlangsung sangat cepat, sehingga penting bagi guru dan siswa untuk mengetahui bahkan menguasai teknologi yang sedang berkembang sejak dini. 

 

Tim Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat ini terdiri dari kalangan dosen yaknu Sri Tiatri dan Dr. Fransisca Iriani Roesmala Dewi, serta para mahasiswa Felicita Mauli, Desella Chandra, Claudia Fiscarina, dan Layla Adilla Ramdhani. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan eksekusi dari Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian Perguruan Tinggi Swasta 2021. 

 

Diungkapkan Koordinator Tim Pengmas Untar, Jap Tji Beng, saat ini timnya tengah melakukan pendampingan langsung terhadap Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Belitung dalam upaya mengembangkan Pembelajaran STEM dan IoT (Internet of Things).  

 

"Kami lakukan pertemuan dengan perwakilan dari 75 sekolah di wilayah tersebut, dimana Tim Peneliti menyampaikan paparan mengenai IoT sensor lingkungan tumbuhan, dan mengajak para guru Sekolah Dasar mendiskusikan pengembangan pembelajaran yang menggunakan IoT tersebut," ujar Tji Beng kepada wartawan, Selasa (28/12).

 

Dirinya pun menyebut, antusiasme kalangan guru dan siswa terhadap pembelajaran menggunakan IoT terbilang tinggi. Bekal itu pun dapat menjadi model untuk pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan dan menjadi model untuk pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika.

 

"Meskipun ada permasalahan kurang memadainya jaringan internet di beberapa sekolah dasar, para guru SD di Kabupaten Belitung memiliki semangat dan antusiasme untuk menerapkan pembelajaran STEM dengan menggunakan IoT pada siswa SD," pungkasnya.