Cilacap, Gatra.com – Tingginya kasus aktif HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap menjadi perhatian tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap dan PT Pertamina Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refenery Unit (RU) IV. Pasalnya, tempat kerja adalah salah satu lokasi yang berisiko menjadi tempat terjadinya penularan.
Dalam Seminar Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja yang digelar di Gedung Patra Graha, Selasa (28/12) disampaikan bahwa Kabupaten Cilacap menduduki peringkat kedua sebagai daerah dengan penambahan angka konfirmasi HIV/AIDS tercepat dengan 1.829 orang yang terkonfirmasi HIV/AIDS.
GM PT.Pertamina RU IV Eko Sunarno mengatakan PT Pertamina berkomitmen untuk ikut serta dalam mengendalikan penyebaran dan menanggulangi HIV/AIDS khususnya di kalangan pekerja.
“Selain mengendalikan dan menanggulangi kita harus ingat bahwa tidak boleh ada bentuk diskriminasi kepada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS), jangan sampai mereka merasa tersingkirkan. Mereka sama seperti kita yang berhak hidup normal dan berinteraksi dengan kita semua,” ujarnya, dalam keterangannya, Selasa (28/12).
Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman menyampaikan alasan Cilacap mengapa angka konfirmasi HIV/AIDS di Cilacap. Salah satunya yakni karena Cilacap menjadi pusat kegiatan nasional. Tingginya mobilitas pekerja yang keluar masuk wilayah Kabupaten membuat Cilacap rawan penyebaran HIV/AIDS.
“Penularan HIV/AIDS ini salah satunya melalui pergaulan bebas seperti hubungan seksual dan narkoba yang menggunakan jarum suntik. Hal ini harus diingat oleh pekerja yang bekerja jauh dari keluarga, bahwa setia dengan pasangan dan menjaga pergaulan akan sangat mampu menjauhkan kita dari HIV,” ungkap wabup.
Menurut Syamsul, perlu adanya edukasi dan komitmen bersama yang kuat antara pemangku kepentingan dan lapisan masyarakat untuk bergerak, bekerja sama, dan bersinergi memerangi penyebaran virus HIV/AIDS khususnya di Kabupaten Cilacap.
“Mari kita turunkan angka kasus aktif HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap diawali dari diri sendiri dengan menjauhi pergaulan bebas dan segala hal yang dapat menularkan. Harapannya, melalui seminar ini juga, kita semua menjadi lebih paham dan teredukasi mengenai HIV/AIDS dan bagaimana cara menanggulanginya,” tandas Syamsul.
Diketahui, pemerintah mencanangkan langkah strategis untuk menanggulangi HIV AIDS dengan program STOP (suluh, temukan, obati dan pertahankan) agar bisa terwujud Three Zeroes yakni tidak ada lagi kasus HIV AIDS, tidak ada kematian terkait HIV AIDS, dan tidak ada stigma serta diskriminasi terhadap ODHA di Kabupaten Cilacap.
Sementara, dalam acara, dilakukan penyerahan plakat oleh GM Pertamina kepada Wakil Bupati Cilacap dan penandatanganan Komitmen Bersama Pencegahan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja antara Pemerintah Kabupaten Cilacap, Forkopimda dan PT.Pertamina KPI RU IV Cilacap.
Kemudian peserta seminar yang mengikuti secara daring dan luring mendapatkan materi dari Fasilitator Nasional HIV dan AIDS Muhammad Yusuf mengenai ‘Akhiri AIDS, Cegah HIV, Akses untuk Semua’.