Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Eddy Abdurrachman memaparkan capaian seluruh program yang dilaksanakan oleh BPDPKS pada tahun 2021 ini.
Adapun program prioritas BPDPKS meliputi pemberian dukungan untuk program mandatori biodiesel, peremajaan sawit rakyat (PSR), penyediaan sarana dan prasarana kelapa sawit, penelitian dan pengembangan, pengembangan sumber daya manusia, serta program promosi dan kemitraan.
“Sejak tahun 2016 sampai dengan 2021, realisasi penyaluran dana PSR seluas 242.537 Ha untuk 105.684 pekebun dengan dana mencapai Rp.6,59 triliun yang tersebar di 21 Provinsi di Indonesia." jelasnya pada press conference akhir tahun BPDPKS Selasa (28/12).
Eddy mengakui bahwa capaian di tahun 2021 ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi antara lain lantaran legalitas lahan khususnya yang terkait dengan kawasan hutan dan tumpang tindih lahan, permasalahan kelembagaan pekebun dan tingginya harga CPO yang menyebabkan keengganan pekebun untuk memulai penanaman kembali.
Sementara itu, program Insentif biodiesel yang diimplementasikan sejak tahun 2015 telah menyalurkan biodiesel sebesar 33,07 juta KL dengan penghematan devisa akibat tidak perlu impor bahan bakar minyak jenis minyak Solar sebesar Rp 209,62 Triliun dan pengurangan emisi gas rumah kaca sekitar 49,45 JutaTon CO2e.
“Dengan tren peningkatan harga minyak dunia dan ekspektasi normalisasi harga CPO, maka diharapkan selisih harga biodiesel dan solar di tahun 2022 yang lebih baik,” imbuhnya.
Kemudian, terkait kinerja program penelitian dan pengembangan, sejak tahun 2015 hingga 2021 BPDPKS telah mendanai 234 riset yang melibatkan 840 peneliti dan 346 mahasiswa di 69 lembaga penelitian dan pengembangan di Indonesia dengan dana yang telah disalurkan sejumlah Rp.389,3 miliar.
Sementara untuk capaian program pengembangan SDM, sejak tahun 2015 hingga 2021 BPDPKS telah melibatkan 9.679 peserta pelatihan dan 3.265 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dengan dana yang telah disalurkan sebanyak Rp.199,01 miliar.
"Program promosi dan kemitraan juga mencatatkan capaian realisasi terbesar sejak BPDPKS didirikan di tahun 2021. Total capaian program promosi dan kemitraan sejak tahun 2015 sampai dengan 2021 yaitu dana tersalur sebesar Rp.318,5 miliar." jelasnya.
Terakhir, Eddy menuturkan bawha Program Sarana dan Prasarana juga telah mulai diimplementasikan di tahun 2021 ini dengan kerjasama dan sinergi yang baik antara BPDPKS, Direktorat Jenderal Perkebunan dan Dinas-dinas Perkebunan daerah dengan empat lembaga pekebun yang telah ditetapkan sebagai penerima sarana dan prasarana perkebunan.
"Berupa peningkatan jalan produksi, dan penyediaan benih, pupuk dan pestisida dengan total nilai sebesar Rp.21,1 miliar. " pungkasnya.