Sydney, Gatra.com – Australia mencatat rekor lonjakan infeksi COVID-19 lainnya pada hari Selasa, 28 Desember 2021. Hal ini terjadi saat wabah varian Omicron yang sangat menular mengganggu pembukaan kembali sektor ekonomi, sementara para pemimpin negara tengah berdebat tentang kontrol perbatasan domestik.
Menurut perhitungan angka dari kantor berita Reuters, negara tersebut sudah melaporkan 11.264 kasus baru virus corona pada hari sebelumnya, Senin, 27 Desember 2021. Angka itu didapatkan mereka karena sedang bergulat dengan rencana pembukaan kembali sektor enonomi di saat varian baru mengamuk, seperti dilansir dari kantor berita Reuters pada Selasa, (28/12).
Kemudian terdapat 5 kematian akibat COVID-19 yang dilaporkan, menjadikan total kematiannya lebih dari 2.200 kasus sejak awal pandemi. Meski demikian, pihak berwenang tidak merinci apakah ada kematian baru yang terkait dengan varian baru Omicron.
Varian Omicron, yang menurut para ahli medis lebih menular tetapi kurang ganas daripada jenis sebelumnya, mulai menyebar di Australia tepat ketika negara itu memulai rencana untuk membuka kembali sektor ekonomi setelah hampir dua tahun lockdown atau penguncian stop-start.
Dengan jumlah kasus yang meningkat dan tingkat vaksinasi COVID-19 sudah lebih dari 90% untuk warga Australia yang berusia di atas 16 tahun, para pemimpin negara bagian Australia telah melakukan kembali beberapa tindakan pembatasan seperti wajib mengenakan masker dan check-in kode Quick Response (QR) di tempat-tempat umum.
Selain itu, meningkatnya jumlah kasus juga menyebabkan wajib isolasi mandiri bagi ribuan pekerja di sektor perhotelan, hiburan, dan maskapai penerbangan, sektor yang paling parah terkena penguncian. Serta mengakibatkan pertunjukan teater dibatalkan, restoran ditutup, dan penerbangan ditunda.
Di samping itu, wabah tersebut juga telah memicu dimulainya kembali politik domestik yang kacau yang terkait pandemi. Hal ini dikarenakan beberapa negara menolak seruan untuk menghapus kontrol perbatasan internal.