Kendal, Gatra.com - Mulai hari ini, Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kendal Jawa Tengah mulai merelokasi para pedagang eks Pasar Weleri yang menjadi korban kebakaran setahun lalu. Para pedagang direlokasi di tempat baru, tepatnya di Terminal Bahurekso Kendal.
Terkait pemindahan ke tempat relokasi, pedagang di Pasar Weleri menilai bahwa pemindahan tersebut bagaikan buah simalakama. Tempat relokasi dinilai tidak layak ditempati. Pasalnya, bangunan tersebut sudah dua kali ambruk saat dalam masa pengerjaan.
"Kami sebagai pedagang tidak punya pilihan lagi. Kalau tidak pindah tentu kami tidak punya lapak. Namun jika ikut pindah, hati kami khawatir kalau bangunan itu nanti ambruk lagi," kata Farida pedagang pakaian Pasar Weleri, Selasa (28/12).
Farida juga mengeluhkan mahalnya biaya untuk membangun lapaknya lagi. Lapak yang baru tersebut masih perlu diurug dengan biaya paling tidak mencapai Rp 1 juta dan biaya bangun lapak agar layak untuk berjualan bisa mencapai Rp 10 juta.
Keluhan lainnya juga disampaikan Ninik yang juga pedagang pakaian. Ninik mengakui kalau lapak yang diberikan memang gratis. "Lapaknya gratis tapi untuk membangunnya lagi yang mahal. Bisa mencapai Rp 10 juta," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kendal Ferinando Rad Bonay mengatakan, mulai hari ini semua pedagang mulai dipindahkan ke tempat relokasi. "Semua pedagang, baik itu PKL di pinggir jalan maupun pedagang di dalam pasar Weleri 1 dan para pedagang sudah kami minta untuk berkemas. Pelaksanaanya berangsur-angsur dan mulai hari ini tidak boleh ada aktivitas disini," kata Ferinando.
Sebelum melakukan relokasi, Fernando mengaku sudah mensosialisasikannya kepada para koordinator pasar dan paguyuban. Pemindahan ke lokasi baru bakal dilakukan secara bertahap. Disdag Kendal memberikan batas waktu untuk relokasi sampai dengan tanggal 2 Januari 2022.
Pantauan di lapangan terlihat para pedagang sudah mulai berkemas meringkasi dagangannya. Namun ada juga beberapa pedagang masih nekat berjualan denga alasan tanggal pemindahan sampai Januari 2022.
Di sisi lain, aparat gabungan TNI Polri, Dishub, Satpol-PP dan petugas dari KAI nampak disiagakan untuk melakukan pengamanan pemindahan pedagang Pasar Weleri ke Terminal Bahurekso Kendal.
Kabagops Polres Kendal, Kompol Winarno menyampaikan, pengamanan aparat gabungan dilakukan sebagai upaya tindak lanjut dari rapat gabungan antara TNI, Polri dan dinas terkait, dalam rangka pengawalan pemindahan pedagang Pasar Weleri.
"Hari ini kami melakukan action, yang kami laksanakan secara bertahap. Jadi tidak mungkin hari ini selesai, tapi akan bertahap di hari-hari berikutnya," terangnya.
Winarno memaparkan, terkait jumlah personel yang mengikuti kegiatan pembersihan pasar, yakni dari Polri ada 131 personel, dari TNI ada 60 personel, dari Satpol PP ada 15 personel dan dari Dishub juga 15 personel. Kemudian bantuan personel dari PT KAI sebanyak kurang lebih 20 personel.
"Kami masih melakukan pendekatan secara persuasif kepada para pedagang agar mau bergeser ke Terminal Bahurekso. Jadi tidak harus selesai hari ini. Kalau pas hujan kan juga kasihan para pedagang," ujarnya.
Dia juga mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan dua armada truk untuk membantu pemindahan pedagang, dibantu dengan truk dan beberapa mobil dari instansi lain. "Kami juga akan jaga posisi pasar selama 24 jam agar proses pemindahan ini berjalan aman dan lancar," tandas Winarno.