Jakarta, Gatra.com – Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, merespons adanya anggapan bahwa PKS terlalu santun dalam perannya sebagai oposisi dari pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan Mardani dalam konferensi pers virtual survei nasional SMRC yang digelar hari ini, Selasa, (28/12/2021). Salah satu temuan survei tersebut menunjukkan bahwa elektabilitas PKS hanya berada di angka 5,1%.
“Angka 5,1% buat PKS ini cerminan. Padahal kami lagi coba perkuat oposisi,” kata Mardani.
“Beberapa mengatakan PKS ini oposisi terlalu santun, terlalu intelektual. Mungkin kita harus kayak PDIP [zaman] dulu, oposisi yang lebih atraktif, lebih berani. Walaupun tetap kami baseline-nya oposisi yang kritis, yang konstruktif, tidak oposisi asbun,” imbuh Mardani.
Dalam temuan survei tersebut, PKS berada di peringkat keenam, jauh di bawah PDIP dengan angka elektabilitas tertinggi, yakni 25,2%, kemudian disusul Golkar 11,2%, Gerindra 10,8%, PKB 5,1%, dan Demokrat 6,2%.
Sementara itu, untuk skema koalisi dan capres yang diusungnya pada kontestasi politik 2024 nanti, PKS masih belum menentukan sikap. Padahal, melalui lingkup internal, Mardani sudah mendesak PKS untuk segera mengumumkan nama capres.
“Saya di PKS selalu teriak, ‘Ayo segera umumkan capresnya!’ Kalau bisa, bukan cuma umumkan. Segera buat koalisi permanen dini dari sekarang,” kata Mardani.
Skema koalisi PKS dengan partai-partai lain pun masih abu-abu. Mardani menyebut bahwa PKS bisa saja berkoalisi dengan salah satu di antara dua koalisi besar seperti yang terjadi di dua pemilu sebelumnya.
Namun, Mardani juga tak menampik bahwa bisa saja PKS berada di tengah, atau poros ketiga, di luar dua koalisi besar yang ada. “Kalau dengan partai tengah, kita harus tiga partai. Segera kumpulan partai ini mengumumkan usul definitifnya. Itu akan terjadi kontestasi gaya dan gagasan,” katanya.