Jakarta, Gatra.com - Ada yang berbeda dalam peresmian Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Selasa, (28/12).
Biasanya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan dari panggung utama, namun kali ini, setibanya di kawasan bendungan, ia bersama rombongan langsung menuju dermaga terapung untuk menaiki perahu naga.
Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjadi pendayung perahu naga. Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjadi penabuh gendang yang bertugas mengatur irama pergerakan perahu dan memberi semangat kepada para pendayung.
Setelah berputar selama 15 menit, perahu naga yang ditumpangi Kepala Negara menepi menuju dermaga terapung. Dari perahu naga tersebut, Jokowi meresmikan Bendungan Ladongi.
Sebelum menandatangani prasasti peresmian Bendungan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur dan Kolam Retensi Boulevard Sungai Wanggu, Kota Kendari, Jokowi menjelaskan alasan mengapa dia menggunakan perahu naga.
Ia menjelaskan bahwa Bendungan Ladongi memiliki potensi untuk dijadikan destinasi wisata, khususnya wisata air.
"Tadi saya mencoba memakai perahu, mendayung, karena memang arahnya waduk ini juga bisa dipakai sebagai tempat wisata, sehingga ini menjadi tanggung jawab kabupaten maupun provinsi untuk nanti pengembangan selanjutnya," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah takut menggunakan perahu naga, Jokowi menjawab tidak.
"Nggak lah, hanya yang ngedrum kurang keras. Jadi yang dayung kurang semangat. Ngedrumnya ya dung.. dung.. dung.. kalau dudududududu.. yang dayung semangat," ujar Presiden, diiringi gelak tawa para menteri.