Jakarta, Gatra.com - Musim liburan Natal dan Tahun Baru 2022 diperkirakan bisa mengerek trafik pertumbuhan penumpang jalur udara hingga 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan trafik penumpang tersebut sejalan dengan tren masyarakat yang memanfaatkan momen akhir tahun untuk melakukan perjalanan bersama keluarga sejalan dengan relaksasi kebijakan mobilitas masyarakat pada periode Nataru tahun ini.
Proyeksi ini di simpulkan maskapai Nasional Garuda Indonesia. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, proyeksi pertumbuhan positif trafik penumpang pada periode akhir tahun ini tentunya menjadi optimisme tersendiri bagi Garuda Indonesia di tengah dampak penurunan trafik penumpang sepanjang masa pandemi.
Sebagai entitas bisnis yang turut mengandalkan mobilitas penumpang maupun barang sebagai lini pendapatan utama, tentunya proyeksi ini menjadi sinyal positif tersendiri atas upaya percepatan pemulihan kinerja Garuda kedepannya.
“Proyeksi peningkat trafik penumpang di penghujung tahun ini menjadi momentum penting bagi Garuda untuk terus mengakselerasikan langkah pemulihan ekosistem bisnis penerbangan yang bersama-sama turut diselaraskan dengan langkah pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi daerah," kata Irfan.
Hal ini, ujar Irfan sejalan dengan komitmen perusahaan sebagai national flag carrier untuk terus berperan aktif sebagai satu kesatuan ekosistem industri strategis nasional, guna memastikan langkah perbaikan kinerja Garuda berjalan secara berkesinambungan dengan upaya pemulihan sektor sektor pariwisata nasional dan ekonomi daerah.
“Walaupun proyeksi pertumbuhan penumpang tersebut belum menunjukan pertumbuhan signifikan jika dibandingkan dengan peningkatan pergerakan penumpang periode akhir tahun di masa sebelum pandemi, kami melihat tren positif ini menjadi basis penting dalam merefleksikan kesiapan masyarakat untuk terus beradaptasi dalam melalukan perjalanan di era kenormalan baru ini dengan memastikan konsistensi penerapan protokol kesehatan berjalan optimal," tambah Irfan.
Kesimpulan ini juga selaras dengan hasil survey internal yang dilakukan pada bulan Oktober lalu dimana 68% penumpang menyatakan akan mulai melaksanakan perjalanan dalam 3 bulan ke depan yaitu pada bulan November, Desember, dan Januari.
Sehingga kenaikan trafik penumpang ini akan terus diselaraskan dengan berbagai langkah preventif guna memastikan konsistensi penerapan protocol kesehatan berjalan optimal pada seluruh lini operasional, selain tentunya memastikan aspek safety, service dan security operasional penerbangan berjalan optimal dengan didukung oleh stakeholder terkait.
"Termasuk memastikan konsistensi tingkat ketepatan waktu penerbangan tetap terjaga, dimana rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan Garuda pada periode nataru hingga saat ini berhasil menyentuh kisaran 85 %," jelas Irfan.
Di tengah sinyal positif proyeksi peningkatan trafik penumpang pada momentum akhir tahun ini, menurut Irfan, pihaknya meyakini konsistensi penerapan prokes dan tata laksana penanganan pandemi tetaplah menjadi prioritas bersama yang harus senantiasa dikedepankan dengan memastikan seluruh pemangku kepentingan terkait siap beradaptasi dengan berbagai upaya penanganan pandemi di era kenormalan baru.
Oleh karenanya, kesiapan infrastruktur terhadap upaya penegakan prokes terus kami optimalkan bersama stakeholder terkait, guna memastikan komitmen menghadirkan layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat senantiasa terjaga.