Karanganyar, Gatra.com- Disiapkan pengawalan dan armada bagi para penerima bantuan rehab rumah tidak layak huni (RTLH) dari bank ke rumah masing-masing. Total pencairan mencapai Rp2 miliar bagi 100 penerima secara tunai.
“Tiap penerima berhak Rp20 juta. Kasihan kalau terjadi apa-apa di jalan. Bawa uang sebegitu banyak. Sehingga kami siapkan mobil pengantar dari relawan Rumah Aspirasi gratis. Monggo, para penerima bantuan langsung menghubungi relawan yang sudah bersiap,” kata Anggota Komisi VIII DPR Paryono di hadapan 100 keluarga penerima manfaat (KPM) di aula Kelurahan Bejen Karanganyar Kota, Jateng, Senin (27/12).
Bantuan tunai per penerima Rp20 juta berasal dari Kemensos lewat aspirasi yang ditampungnya. Sasaran tinggal di 15 kecamatan yang tersebar di wilayah Karanganyar, Jateng. Setelah administrasi beres, uang baru dapat ditarik rekening bank yang ditunjuk pemerintah, maksimal 5 hari setelah ditransfer. Didampingi pendamping, para penerima bantuan mengambil secara cash and carry pada Senin siang. “Sementara disiapkan dua mobil dulu untuk mengangkut,” katanya.
Dalam mekanisme bantuan ini, tak boleh sepeserpun uangnya dipakai membayar upah pekerja. Seluruhnya harus dibelanjakan material. Paryono mengatakan siap mengerahkan relawan Rumah Aspirasi miliknya untuk membantu warga merehab rumah.
Sementara itu utusan dari Kemensos, Joko Purwanto dalam monitoring di lokasi mengatakan rehab RTLH menggunakan mekanisme kelompok. Artinya, anggota kelompok wajib bergotomng-royong merehab rumah sasaran.
“Diberi waktu 90 hari untuk merehab atau 3 bulan. Dikerjakan secara gotong-royong. Supaya antaranggota menjalin kebersamaan, jiwa sosial dan saling membantu,” katanya.