Pekalongan, Gatra.com - Banjir rob yang kerap melanda wilayah pesisir Kota Pekalongan, Jawa Tengah berdampak pada ratusan hektar tambak. Luas lahan tambak yang produktif kian menyusut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan Agus Jati Waluyo mengungkapkan, lahan tambak yang terdampak banjir rob di wilayah pesisir semakin meluas.
"Saat ini hampir semua lahan tambak di Kota Pekalongan terdampak banjir rob," kata Agus, Senin (27/12).
Agus menyebutkan, dari total lahan tambak dengan luas sekitar 200 hektar, yang masih produktif hanya tersisa 12 hektar. Adapun sisanya terendam banjir rob.
Lahan tambak yang terendam rob mayoritas berada di wilayah Celumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara. "Karena kondisi alam menyebabkan tambak yang harusnya bisa diusahakan secara biasa menjadi tidak biasa," ujarnya.
Menurut Agus, pemkot mengupayakan penanggulangan rob dengan pembangunan tanggul. Tanggul itu diharapkan bisa mencegah rob merendam tambak. "Pembangunan tanggul saat ini masih dikerjakan," ujarnya.
Diungkapkan Agus, biasanya petambak yang tergolong mampu mengantisipasi saat terjadi banjir rob. Caranya dengan menaikkan jaring agar ikan yang ada di tambak tidak terbawa rob.
“Yang memiliki investasi jelas mampu, tetapi yang tidak punya investasi kan tidak. Mudah-mudahan dengan adanya tanggul, minimal sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat bisa memberi hasil, meskipun harus diubah dari air asin ke non asin," ujarnya.