Jakarta, Gatra.com- Pengusaha Indonesia Al Njoo memberikan jawaban atas berita kudeta di Madagaskar beberapa waktu yang lalu. Al Njoo menjawab lewat kuasa hukumnya, Lia Alizia, S.H dan Mutiara Handaniah, S.H, dari Kantor Hukum MAKARIM & TAIRA S., beralamat di Gedung Summitmas I Lantai 16-17, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 61-62, Jakarta 12190, Republik Indonesia. Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 26 November 2021, dalam hal ini bertindak sebagai kuasa hukum dari Al Njoo dan Madagascar Oil (selanjutnya disebut Klien).
Adapun jawaban Al Njoo dan Madagascar Oil terkait hal-hal sebagai berikut:
1. Kami merujuk pada artikel mengenai Klien kami yang dipublikasikan Gatra.com yang merupakan bagian dari Gatra Media Group dengan editor Rohmat Haryadi tanggal 7 November 2021 berjudul: "Profil Pengusaha Minyak Indonesia dalam Spiral Neraka Kudeta Madagaskar” yang menyadur artikel dari Asia Times yang ditulis John McBeth tanggal 5 November 2021 berjudul: "Indonesia Oilman Awash in Madagascar Coup Intrigue ("Artikel").
2. Dalam Artikel yang dipublikasikan oleh Gatra.com. pada intinya Klien kami dituduh telah terlibat dalam konspirasi rencana kudeta di Madagaskar dan bahkan dituduh terlibat dalam rencana pembunuhan Presiden Madagaskar. Klien kami dengan tegas membantah tuduhan tersebut karena informasi yang disampaikan dalam Artikel salah dan tidak akurat.
3. Dalam hal ini, Klien kami sama sekali tidak pernah dihubungi oleh Gatra.com untuk memberikan jawaban, klarifikasi atau menanggapi Artikel tersebut sehingga prinsip cover both side tidak terpenuhi. Gatra.com bahkan tidak menyadur bantahan atau tanggapan Madagascar Oil atas tuduhan tersebut yang telah dipublikasi Asia Times dalam artikelnya. Gatra.com juga tidak melakukan perubahan atas Artikelnya padahal artikel Asia Times mengenai Klien kami telah mengalami beberapa perubahan.
4. Klien kami sangat dirugikan atas tindakan Gatra.com karena Artikel tersebut memberikan sentimen dan asumsi negatif kepada Klien kami kami seolah-olah Klien kami terlibat dalam kejahatan berat di Madagaskar, hal ini sangat berdampak pada reputasi Al Njoo dan perusahaan-perusahaannya di Indonesia.
5. Perlu kami sampaikan bahwa sampai saat ini, Klien kami tidak pernah dimintai keterangan, diperiksa atau dinyatakan terlibat dalam konspirasi rencana kudeta atau percobaan pembunuhan oleh pihak berwajib di Madagaskar. Klien kami tidak pernah terlibat dalam perbuatan-perbuatan melawan hukum dan tidak pernah terlibat dalam aktivitas politik dimanapun. Klien kami selalu berupaya mematuhi hukum yang berlaku di tempat Klien kami melakukan bisnisnya.
6. Berdasarkan hal tersebut di atas, kami meminta Gatra.com paling lambat pada tanggal 31 Desember 2021 untuk:
a. menghapus publikasi Artikel mengenai Klien kami di situs berita Gatra.com; dan
b. mempublikasikan tanggapan dan klarifikasi Klien kami atas Artikel sebagaimana terlampir dalam Surat ini.
"Klien kami mencadangkan segala haknya untuk mengambil seluruh tindakan hukum, baik secara perdata maupun pidana termasuk mengajukan laporan ke Dewan Pers, untuk melindungi dan mempertahankan hak-haknya," tulis kuasa hukum Al Njoo dan Madagascar Oil dalam suratnya 23/12.
Tanggapan dan Klarifikasi
Al Njoo dan Madagascar On sama sekali tidak terlibat dan tidak memiliki peran apapun dalam konspirasi mengenai rencana Kudeta di Madagaskar. Al Njoo dan Madagascar Oil tidak pernah dimintai keterangan, diperiksa atau dinyatakan terlibat dalam konspirasi rencana kudeta atau percobaan pembunuhan oleh pihak berwajib di Madagaskar. Madagascar Oil telah secara resmi membantah tuduhan tersebut dan bantahan tersebut telah dikutip oleh Asia Times dalam publikasinya.
Al Njoo dan Madagascar Oil tidak pernah bermasalah dengan pemerintahan Rajoelina. Pemerintah Madagaskar juga tidak pernah menjanjikan untuk membangun pipa ke Ibukota Negara. Pada faktanya, proyek Madagascar Oil di Madagaskar merupakan proyek yang baik dan layak serta memberikan devisa bagi Madagaskar.
Tidak seperti yang diberitakan Gatra.com, minyak yang diproduksi Madagascar Oil tidak harus diproses dikilang terlebih dahulu melainkan hanya perlu dicampur untuk kemudian dapat dijual. International Maritime Organization (IMO) juga mendukung proyek Madagascar Oil. Lebih lanjut, tidak ada gangguan dari kawanan bersenjata di wilayah proyek yang dapat mempengaruhi operasi proyek. Selain itu, tidak ada hubungan "cinta dan benci “ antara Al Njoo dan Presiden Andry Rajoelina. Margaret Lee juga tidak memiliki beberapa perusahaan di Silicon Valley. Asia Times dalam artikelnya bahkan tidak menyatakan mengenai “hubungan cinta dan benci” dan kepemilikan perusahaan-perusahaan di Silicon Valley oleh Margaret Lee.
Lebih penting lagi Al Njoo dan Madagascar More importantly Oil perlu menekankan bahwa Al Njoo dan Madagascar Oil selalu menjalankan usaha sesuai dengan hukum dan kesepakatan yang telah dicapai dalam negosiasi bisnis.
Dengan dimuatnya hak jawab ini pada kesempatan pertama di halaman yang sama, maka kami telah memenuhi hak para pihak yang keberatan dengan berita tersebut. Terimakasih.
Redaksi Gatra.com